Harianmomentum.com--Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI membantah kabar berisi hasil pemungutan suara Pilpres 2019 di luar negeri.
Ketua KPU Arief Budiman menyatakan, kabar yang berhembus di media sosial itu adalah hoaks (bohong).
“Hasil pemilu di luar negeri yang beredar itu tidak benar. Karena penghitungannya baru akan dimulai pada 17 April. Jadi ini adalah hoaks," kata Arief di kantornya, Jalan Imambonjol, Jakarta Pusat, Rabu (10-4-2019), sebagaimana dilansir dari detikcom.
Dia berharap, polisi dapat menangkap penyebar hoaks tersebut, tanpa perlu menunggu laporan dari KPU.
"Kami mengimbau polisi bisa menindak. Karena itu jelas berita yang tidak benar," ucapnya.
Komisioner KPU Hasyim Asy'ari sebelumnya mengatakan, kegiatan pemungutan suara Pemilu 2019 di luar negeri dilaksanakan sesuai jadwal dalam SK KPU nomor 644/2019.
Berdasarkan SK tersebut, hari pencoblosan Pemilu 2019 di luar negeri dimulai lebih cepat, yakni sejak 8-14 April 2019. Walau begitu, penghitungan suara tetap dilakukan pada 17 April 2019.
Hasyim Asy'ari menjelaskan, pemungutan suara di luar negeri dilaksanakan dengan tiga metode memilih, yakni: tempat pemungutan suara luar negeri (TPSLN) yang berada di kantor perwakilan RI, memilih dengan Kotak Suara Keliling (KSK) yang bertempat di dekat pemukiman atau tempat kerja WNI, dan metode pos.
Sementara, jadwal pemungutan suara di luar negeri yang telah berjalan dan sedang berjalan hingga saat ini, yaitu: di Sana'a pada Senin 8 April 2019, lalu di Panama City dan Quito pada Selasa 9 April 2019 serta di Bangkok dan Songkhla pada Rabu 10 April 2019.
"Selain jadwal tersebut, kegiatan pemungutan suara di luar negeri belum dilaksanakan," kata Hasyim.
Sebelumnya, beredar kabar di jejaring sosial, menuliskan hasil perhitungan suara yang menyebut keunggulan salah satu pasangan calon. Pesan tersebut memperlihatkan hasil hitung sementara di sejumlah negara, antara lain Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yaman, Belgia, Jerman, dan Amerika Serikat.
Dalam perhitungan sementara untuk Arab Saudi misalnya, pesan tersebut menyebut bahwa pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul dengan 65,4 persen suara, sementara pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin memperoleh 25,6 persen.
Keunggulan pasangan nomor urut 02 juga terjadi di Korea Selatan dengan perolehan suara 64,8 persen suara dan paslon nomor urut 01 sebesar 35,2 persen.(acw)
Editor: Harian Momentum