Harianmomentum.com--Tak ada lagi keceriaan di wajah gadis kecil bernama Alena Rahmawati. Anak berusia delapan tahun, sejak lahir mengidap penyakit Celebral palsy (lumpuh layu).
Putri pasangan Suyadi dan Nila estiana, warga Rt02/01 Desa Jojog Kecamatan Pekalongan, Lampung Timur, seluruh organ tubuhnya tak bisa digerakkan secara sempurna. Sekadar berjalan pun, Alena harus dibantu.
Alena pernah di rawat di salah satu rumah sakit yang ada di Kota Metro pada 7 Desember 2018 silam. Namun ayahnya yang bekerja serabutan, tak memiliki cukup biaya untuk membiayai pengobatannya. Sementara BPJS juga tidak menjamin. Alena pun urung berbat dan dibawa pulang oleh orang tuanya.
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dian Ansori, didampingi caleg terpilih dari Partai Demokrat Irson Hendriansyah, berserta rombongan mengunjungi kediaman Alena untuk memberikan motivasi dan bantuan.
"Saya sangat prihatin dengan keadaan adik Alena Rahmawati mudah mudahan dengan sedikit bantuan ini akan membantu sedikit meringankan beban pak Suyadi yang memang tergolong orang tidak mampu," ujar Irson Hendriansyah yang biasa di panggil Hendri ini, Kamis (1-8-2019).
Pada bagian lain, Hendri mengungkapkan jika keluarga Suyadi belum pernah menerima manfaat program keluarga harapan (PKH).
"Hanya yang saya tahu pak Suyadi pernah menerima program bedah rumah sekitar tahun 2014 dan selanjutnya sampai sekarang tak pernah lagi menerima bantuan PKH ataupun bantuan raskin, untuk itu nanti saya akan coba komunikasikan hal tersebut dengan Bupati Lampung Timur Zaiful Bokhari," tambah Hendri.
Di tempat yang sama, Dian Ansori juga menjelaskan "P2TP2A Lampung Timur, sebagai perpanjangan tangan pemerintah terkait permasalahan perempuan dan anak.
"Akan melakukan pendampingan dalam proses pengobatan Alena ke RSUD Sukadana," ujar Dian Ansori.
Hal ini selaras dengan program Bupati Lampung Timur Zaiful Bukhori, bahwa masyarakat Lamtim yang tidak mampu dan tidak memiliki kartu BPJS kesehatan dapat berobat gratis dengan hanya KTP elektroni.
Selanjutnya, rombongan berpindah ke rumah lainya di desa yang sama untuk melihat warga lainnya yang bernama Heriyawan karena terkena pengapuran tulang. Rombongan memberikan bantuan yang sama berupa, beras, mie instan, minyak goreng dan makanan instan lainnya. (rif).
Editor: Harian Momentum