MOMENTUM, Bandarlampung--Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung diharapkan terbebas dari pengaruh politik. Bahkan, seluruh pengurus harus fokus pada kemajuan olahraga apabila telah menandatangani kesediaan dan pakta integritas.
Hal itu ditegaskan Yusuf Sulfarano Barusman (YSB) saat pertemuan dengan para calon pengurus di Aula Gedung Pasca Sarjana UBL Bandarlampung pada Rabu 14 Agustus 2019.
“Saya tidak mau KONI disusupin politik. Maka kepengurusan kali ini sama sekali tidak ada anggota dewan. Bukan berarti anggota dewan selalu berpolitik di KONI, tetapi ini untuk mengantisipasi hal-hal terkait yang mengarah ke sana," kata dia.
Namun, jika ada beberapa personel yang saat ini berafiliasi dengan sebuah partai politik, tidak menjadi persoalan. "Ya monggo saja. Tetapi untuk kegiatan politiknya harus berada di luar KONI Lampung,” tegasnya.
Yusuf juga menegaskan KONI harus bebas dari korupsi. “Kita punya komitmen untuk mengabdi secara tulus dan ikhlas. Jangan ada yang bersentuhan dengan korupsi, apapun bentuknya. Di sini banyak pengacara yang saya rekrut, agar mampu memberikan pengamanan agar tidak terjadi tindak korupsi dalam anggaran maupun dalam kegiatan lain di KONI Lampung,” tambah Yusuf.
Fokus
Yusuf Sulfarano Barusman menegaskan bahwa untuk kepengurusan di KONI kali ini sangat besar dan tidak digaji, karena semua bersiap dengan pengabdian.
Namun demikian setiap bidang yang punya kegiatan memajukan olahraga Lampung dipersilahkan mengajukan program-programnya. “Ajukan program yang baik dalam setiap Bidang, karena setiap bidang itu penting buat KONI. Maka dari itu semua bidang harus menyiapkan program dan pembiayaan akan disiapkan oleh KONI Lampung,” ungkap Yusuf.
Yusuf mengajak seluruh pengurus untuk fokus mengurus cabang olahraga yang lolos PON, dan memberikan motivasi untuk mencapai target prestasi yang lebih baik.
“Kita fokus pada PON 2020. Meskipun datang belakangan, namu masih ada waktu untuk itu,” katanya.
Kepengurusan KONI direncanakan akan dilantik pada minggu kedua bulan September mendatang.(red)
Editor: Harian Momentum