Perjalanan Yusuf Barusman, Mendapat Gelar Profesor Diumur ke-50 Tahun

img
Prof. Dr. Ir. Muhammad Yusuf Sulfarano Barusman, MBA//ist


MOMENTUM, Bandarlampung--Diumurnya yang ke-50 tahun, Rektor Universitas Bandar Lampung (UBL) Dr. Ir. Muhammad Yusuf Sulfarano Barusman, MBA resmi menyandang predikat Guru Besar (Profesor).

Predikat Guru Besar didapatkan Yusuf melalui proses panjang. Namun dia mengaku tidak terbebani dengan proses tersebut. Sebab, tiga hal pokok yang menjadi tugas dan kewajiban sorang dosen selama ini telah dilakoninya dengan baik.

Tiga hal pokok tersebut, pertama melakukan pengajaran di kelas, melakukan penelitian, dan melakukan pengabdian kepada masyarakat.

“Tugas pertama dosen melakukan pengajaran di dalam kelas, membimbing mahasiswa,” kata Yusuf, belum lama ini.

Tugas dosen kedua yaitu melakukan penelitian yang konsisten. Dari hasil penelitian tersebut, seorang dosen wajib membuat suatu tulisan yang kemudian dipublikasikan dalam bentuk karya ilmiah.

“Hasil tulisan itu harus dipublikasikan sebagai pertanggung jawaban akademik kita, baik di jurnal nasional maupun internasional,” paparnya.

Ketiga, sambung Yusuf, seorang dosen harus melakukan pengabdian masyakraat. “Maksudnya, apa yang kita teliti dan apa yang kita ajarkan dikelas harus diaplikasikan kepada masyarakat,” jelasnya.

Menurut Yusuf, dari ketiga hal tersebut, yang paling sulit bagi sebagian besar dosen di Indonesia yaitu melakukan penelitian. Sebab, mereka tidak terbiasa melaksanakannya.

“Tapi Alhamdulillah, selama ini saya sudah melakukan ketiga hal tersebut. Bahkan itu sudah menjadi bagian dari kehidupan saya sebagai dosen,” ungkapnya kepada harianmomentum.com.

Saat ini, Prof. Dr. Ir. Muhammad Yusuf Sulfarano Barusman, MBA telah dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UBL.

Pengukuhan dilaulan oleh Selamet Widodo, Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah II Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi itu berlangsung di Mahligai Agung Convention Hall Pascasarjana UBL, Sabtu (12-10-2019).


Dalam kesempatan itu, Yusuf mengemukakan beberapa harapan besarnya, untuk para akademisi, pemerintah daerah (pemda) maupun harapannya kepada para mahasiswa, khususnya di wilayah Lampung.

Untuk kalangan akademisi, Yusuf berharap lebih banyak mengadakan dialog akademis terkait pengembangan ilmu manajemen melalui pertukaran pemikiran intra atau luar kampus, maupun dengan stakeholder lain. Sebab menurut dia, pengembangan ilmu tidak hanya berasal dari lingkungannya.

“Kemudian diharapkan akademisi dapat terlibat dan melibatkan diri untuk bagaimana menciptakan masyarakat yang lebih baik,” harapnya.

Sedangkan harapan Yusuf bagi pemerintahan daerah, yakni dapat mengoptimalkan peran akademisi dalam pembangunan, sebagai desainer kebijakan atau partner dalam inovasi dan implementasi kebijakan.

“Karena memang akademisi memiliki tridarma yang harus dilaksanakan yaitu pengajaran, peneitian dan pengabdian masyarakat. Peran pengabdian masyarakat dari akademisi yang dapat membantu pemerintah dalam pembangunan, apalagi jika memang pemerintah daerah yang meminta,” jelasnya.

Selanjutnya harapan Yusuf bagi mahasiswa, dapat terus menerus belajar, atau long life learning dan menjadi long life learner.

“Orang yang dapat hidup lama adalah insan yang adaptif, yaitu menjadi makhluk pembelajar yang memiliki learning capabilities, dengan cara menuntut ilmu secara terstruktur di Perguruan Tinggi,” paparnya.

Jenjang Karir

Pria kelahiran Tanjungkarang pada 13 November 1968 itu sudah mengabdikan diri sebagai salah satu pengajar atau dosen di UBL sejak 1991, hingga sekarang. Selain mengajar di Program Pascasarjana, selama ini Yusuf juga konsisten mengajar di Fakultas Ekonimi Bisnis (FEB) UBL.

Selain sebagai pengajar, Yusuf juga mengamban beberapa jabatan penting di kampus setempat. Pada 1997-2004 dia mengemban jabatan sebagai Direktur Program Pascasarjana UBL.

Selanjutnya sejak 2001-2004 Yusuf menjadi Pembantu Rektor Bidang Akademik. Kemudian sejak 2004 hingga sekarang Yusuf  menjabat sebagai Rektor UBL.

Jenjang Pendidikan

Yusuf melaksanakan jenjang pendidikan seperti khalayak umum. Dia menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Teladan Tanjungkarang pada 1980 dan menyelesaikan studi lanjutannya di SMP Negeri 2 Tanjungkarang pada 1983.

Selanjutnya Yusuf melanjutnkan studi di SMA Negeri 2 Tanjungkarang dan lulus pada 1986. Pasca lulus SMA, Yusuf kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan menyelesaikan studi strata satu (S1) jurusan Sosial Ekonomi pada 1991.

Lalu dia melanjutkan ke studi program magister di The Claremont Graduate School USA. Studi strata dua (S2) jurusan Manajemen di kampus luar negeri itu diselesaikannya pada 1995.

Tak berhenti disitu, lantas Yusuf kembali melanjutkan pendidikannya. Dia mengambil program Doktor jurusan Manajemen Bisnis di kampus lamanya, Institut Pertanian Bogor (IPB). Studi strata tiga (S3) tersebut berhasil diselesaikannya pada 2013.

Riwayat Keorganisasi

Yusuf merupakan sosok yang gemar berorganisasi. Buktinya, sejak 1997 hingga kini, Yusuf dipercaya memegang jabatan penting dalam berbagai jenis keorganisasian. Jika dihitung jumlahnya ada puluhan.

Beberapa keorganisasian yang digelutunya tersebut diantaranya Ketua Umum Olahraga Tarung Derajat Wilayah Lampung sejak 2002 – sekarang.

Selanjutnya Presiden IMA (Indonesia Marketing Association) Chapter Lampung sejak 2006 – sekarang dan Penasehat Kepengurusan Forum CSR Provinsi Lampung periode 2016 – 2021.

Dia pun dipercaya sebagai Ketua Umum ICMI Lampung periode 2017 – 2022. Ketua Umum ADRI (Perhimpunan Ahli dan Dosen Republik Indonesia) Lampung periode 2017 – 2021. Juga menjabat Ketua Forum Koordinasi Dewan Riset Daerah (FK-DRD) Se- Sumatera periode 2017 – 2020.

Yusuf juga menjadi Dewan Penasehat Pengurus Asosiasi Perguruang Tinggu Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah II B Lampung periode 2017 – 2021 dan Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KONI) Provinsi Lampung periode 2019 – 2023.

Selain beberapa organisasi tersebut, Yusuf juga tergabung dalam beberapa organisasi profesi. Menurut dia, organisasi profesi pengajar (dosen) menjadi suatu keharusan.

Di beberapa organisasi profesi dosen, Yusuf juga memegang peranan penting. Contohnya, dia menjadi Dewan Penasehat Indonesia Marketing Assiciation (IMA) Chapter Lampung periode 2017 – 2019 dan Dewan Penasihat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Nasional periode 2017 – 2021.

Buku-buku Karya Yusuf Barusman

Membaca dan menulis buku sudah menjadi rutinitas harian Yusuf Barusman. Menurut dia, menuntut ilmu tidak ada batasan. Karenanya, walau pun kini dia sudah bergelar Profesor, namun dia akan terus belajar dan belajar.

Nah, sebagai seorang akademisi, setiap kajian dalam studi pendidikan dan studi lapangan yang selama ini dilakukan Yusuf, tentunya selalu dicatat.

Kini beberapa hasil kajiannya telah dibukukan, diantaranya: Buku Manajemen Strategi, studi kasus usaha bersama tambak udang rakyat yang diterbitkan pada 2018.

Selanjutnya buku Manajemen Strategi Perguruan Tinggi, pengembangan kapasitas dinamika perguruan tinggi swasta di Indonesia yang diterbitkan pada 2017. Soft System Methodology, solusi untuk kompleksitas manajemen yang diterbitkan pada 2017.

Kemudian buku System Thinking, aplikasi teori sistem pada riset terapan di Indonesia yang diterbitkan pada 2017. Telaah Corporate Sosial Responsibility (CSR) dari Universitas Bandar Lampung untuk Indonesia yang diterbitkan pada 2017.

Penghargaan

Pengabdian Yusuf selama ini mendapat apresiasi banyak pihak. Bahkan, dia tercatat sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan. Penghargaan tersebut diantaranya: sebagai official pada Kejuaraan Nasional Tarung Derajat Piala Presiden R.I Tahun 2006 di Istora Senayan, Jakarta pada tanggal 1-3 Desember 2006.

Selanjutnya mendapatkan penghargaan sebagai pejuang demokrasi dalam Pemilu 2019 yang diberikan oleh Kapolda Lampung, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung yang disampaikan oleh Gubernur Lampung pada acara Konsolidasi Provinsi Lampung.

Seminar Nasional dan Internasional

Selain mengajar di kelas, Yusuf juga sering kali menjadi narasumber atau moderator di berbagai kegiatan (seminar).

Beberapa seminar yang diisi oleh Yusuf diantaranya, menjadi moderator pada Seminar Peranan Perguruan Tinggi Swasta dalam Era Otonomi Daerah, yang diselenggarakan oleh  APTISI Wilayah II-Lampung tanggal 03 Juni 2002 di Bandar Lampung.

Narasumber dan Peserta pada Seminar “Sarasehan Coorporate Social Responsibility (CSR) adalah Kebijakan dan Kebajikan Perusahaan”, yang diselenggarakan oleh FORKAPEL (Forum Komunikasi Antar Perusahaan Lampung) bersama dengan KADIN Lampung dan UBL, 15 Oktober 2015 di Universitas Bandar Lampung.

Selain aktif ikut seminar nasional, Yusuf pun kerap ikut serta pada kegiatan seminar tingkat internasional. Diantaranya Attandance of  The 1st ARTEM Organizational Creativity Conference) Nancy, France 26th and 27th March 2015.

Participant of  The 1st International Conference For Interdisciplinary Studies (ICIS), 22nd until 23rd September 2014, Busan, South Korea. Paper Presenter : SIBR Conference (Society of Interdisciplinary Business Research), October 3-4, 2015, Hongkong.

Publikasi Ilmiah

Sudah banyak karya ilmiah Yusuf yang dia publikasikan, baik di jurnal nasional maupun internasional. Jika dicatat, jumlahnya ada puluhan. Diantaranya, The Development Strategy of Sustainable Competitive Advantage at Indonesian Private Higher Education Institutions (International Journal on Education, IJED Vol.1, No.1, April 2013, ISSN 2337-9472).

Profile Analysis of Population Based on Age-Group in Sumatera (Middle East Journal of Scientific Research 13 (Middle- East Journal of Scientific Research 13 : Mathematical Application in Engineering : 116-123,2013, ISSN 1990-9233).

Markov Chains Analysis and Mechanism of Migration In Indonesia In The Period 1980-2010 (ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences Vol. 10, No. 22, December, 2015; ISSN 1819-6608).(acw)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos