Harianmomentum--Mendukung berkembangnya rasa toleransi dan persaudaraan di
negeri ini. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Lampung Utara
menggelar diskusi publik dengan mengusung tema "Teloransi dan Keberagaman
Pilar Pemersatu Bangsa" di gedung Korpri kabupaten setempat, Jumat (14/7).
Hadir sebagai
pembicara dalam diskusi tersebut perwakilan dari Kodim 0412 Lampura, Polres
Lampura, Akademisi dan Pondok Pesantren.
Ketua PMII Lampura,
Aris Tama saat ditemui di lokasi mengatakan selaku generasi bangsa PMII
prihatin atas gejala-gejala yang menandakan lunturnya semangat persatuan dan
kesatuan elemen bangsa. Rasa toleransi dan kebhinekaan sudah mulai
terkikis.
"Ya kita prihatin
dan kuatir, paska pesta politik di Jakarta yang bisa berimbas pada perpecahan
antar sesama anak bangsa," tutur dia.
Belum lagi banyaknya
gerakan-gerakan radikal yang muncul justru bertentangan dengan idiologi bangsa.
" Kita PMII menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI hingga
tetes darah terakhir. Pancasila dan NKRI harga mati," tegas Aris.
Tak hanya itu, PMII
pun secara organisatoris mendukung pemerintah dalam membuat peraturan pengganti
undang-undang (Perpu) untuk membubarkan organisasi- organisasi yang
bertentangan dengan Pancasila. " Mari kita segenap anak bangsa terutama
kalangan muda tetap menjaga rasa persaudaraan dan persatuan dengan saling
menghargai dan menghormati satu sama lain dengan tidak membedakan suku, ras
agama dan lainnya," kata Aris.
Terkait apakah
organisasi 'terlarang' telah masuk di kabupaten Lampura. Aris mengatakan bahwa hal
itu belum bisa dipastikan keberadaannya. Yang pasti organisasi nya menyeru
setiap elemen bangsa untuk waspada akan gejala-gejala perpecahan.
Masih dalam rangkaian
diskusi publik itu, PMII Lampura juga mengadakan pengumpulan seribu tanda
tangan untuk mendukung langkah pemerintah menerbitkan Perpu pembubaran
Organisasi yang bertentangan dengan Pancasila. (Ysn)
Editor: Harian Momentum