Karyawan PTPN VII Siaga Kebakaran

img
PTPN VII simulasi hadapi kebakaran. Foto. Ist.

MOMENTUM, Bandarlampung--Kantor Direksi PTPN VII, Jumat (15/11). Matahari baru naik 45 derajat. Tiga ratus lebih karyawan sedang sibuk dengan tugasnya di bilik-bilik gedung empat lantai di Jalan Teuku Umar No. 300 Bandarlampung itu.

Suasana tenang itu tiba-tiba berubah. Sudarsono, salah satu karyawan, menjerit ketika hendak menuju kamar kecil. Rasa ingin buang air yang sebelumnya menekan, tiba-tiba hilang. Asap tebal dari bilik peturasan lantai tiga seolah menyambutnya. Sontak ia menjerit: "Kebakaran...! Kebakaran...!"

Tak lama berselang Kris Setio, Sapto membantu memadamkan api menggunakan peralatan alat pemadam api ringan (APAR) yang tersedia di setiap sudut gedung buatan 1987 itu.

Aliran listrik padam. Tak lama berselang terdengar pengumuman: “Keadaan darurat, saat ini sedang terjadi kebakaran di lantai 3, kepada seluruh karyawan agar segera meninggalkan gedung sesuai rute evakuasi. Jangan panik!" Sugiri, anggota satuan pengamanan (Satpam) menyuarakan imbauan melalui pengeras suara dengan nada datar. Suara itu terdengar dari setiap ruangan yang terhubung dengan fasilitas office sound phone.

Beriringan dengan itu, suara sirine menyalak dan meraung-raung ke seantero tempat. Dan seluruh anggota Satpam serta tim evakuasi tanggap darurat Kantor Direksi bergeraj cepat menyisir ruang untuk mengevakuasi karyawan untuk keluar dari ruangan.

Angota Satpam dengan sigap membuka seluruh pintu darurat terutama pintu keluar dilantai 1. Suasa panik para karyawan yang berada lantai 3 berhamburan keluar melalui tangga disusul lantai 2 dan 1 mereka menuju pintu keluar menuju titik kumpul II yang berada dipelataran parkir kendaraan.

Ini merupakan simulasi tanggap darurat yang diadakan Tim Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (P2K3L) Kantor Direksi. Simulasi diadakan bergantian mulai dari lantai 1, 2 dan 3. Tujuannya, memberikan apa yang perlu dilakukan jika terjadi kebaran, terang Ketua P2K3L Kantor Direksi Yessy Plofesi.

PTPN VII telah menerapkan sistem manajemen keselataman dan kesehatan kerja (SMK3) dan kami telah membentuk kepengurusan P2K3L. Para pengurus telah diberikan pelatihan  penggulangan kebakaan dan cara penanggulangannya, melengkapi fasilitas yang diperlukan mulai dari apar sampai Hidrant yang siap digunakan pada saat terjadi kebaraan.

Selain itu disetiap lantai telah bentuk koordinator tanggap darurat dan anggota yang tugasnya untuk memandamkan api dan mengarahkan para menuju tangga darurat, keluar dari ruangan saat terjadi kebakaran, tambah Yessy Plofesi yang juga Kepala Bagian UKB.

"Kami berharap dengan pelatihan dan simulasi ini para karyawan dapat terlatih dan paham apa yang harus dilakukan jika terjadi musibah kebakaran maupun ganguan bencana alam lainnya," kanya. (rls).






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos