Dinkes Siaga Pasca Banjir di Tanggamus

img
Petugas medis melakukan pemeriksaan terhadap warga yang terdampak bencana banjir dan longsor di Kecamatan Semaka Tanggamus./galih

MOMENTUM, Semaka--Dinas Kesehatan Tanggamus menyiagakan personelnya guna mengantisipasi penyakit pasca banjir dan longsor di wilayah Kecamatan Semaka.

"Petugas medis sudah mulai memberikan pelayanan kepada para korban banjir dan longsor karena mengalami gatal-gatal," kata Sekretaris Dinkes Tanggamus Taman Prasi, Kamis (16-1-2020).

Menurut Taman Prasi, memang ada beberapa penyakit yang diderita para korban banjir. Namun, paling banyak adalah gatal-gatal. 

"Untuk yang paling banyak gatal-gatal ada 51 warga, lalu maag 41 warga, kemudian rematik 37 warga," kata Prasi, mewakili Kadiskes Taufik Hidayat..

Sedangkan untuk penyakit lainnya kurang dari jumlah penderita tersebut seperti demam, influenza, alergi, diare, luka dan lainnya. 

"Sekarang yang sudah berobat mulai berangsur pulih setelah pengobatan. Warga banyak yang berobat di delapan posko yang kami dirikan pada titik lokasi banjir," terang Prasi. 

Ia mengaku sakit-sakit tersebut wajar diderita para korban banjir, sebab kontak dengan air dan material banjir. Kemudian juga kondisi kesehatan, suhu badan turun, kehujanan, keletihan dan lainnya. 

Diskes Tanggamus selama ini juga sudah mendirikan delapan posko. Dan terus menyiagakan sampai dua pekan ke depan. Dengan begitu maka posko kesehatan akan ada selama tiga pekan. Sebab sejak awal kejadian sudah didirikan. 

Selain posko, Puskesmas Sukaraja dan Puskesmas Sudimoro juga bersedia menampung korban banjir. Bahkan untuk Puskesmas Sukaraja buka 24 jam karena pelayanan rawat inap. Dan obat-obatan tersedia cukup stok kedua puskesmas. 

"Kami juga mengerahkan seluruh sub cluster kesehatan, mulai dari pelayanan kesehatan, home care, gizi, logistik, pencegahan penyakit, kesehatan keliling, promosi kesehatan," terang Prasi. 

Pelayanan semua itu seperti memberikan layanan kesehatan, mengecek kondisi kebersihan rumah para korban, mendistribusikan susu bayi, mendistribusikan obat-obatan untuk semua posko. 

Lalu survei untuk cegah timbulnya penyakit, lalu mendata rumah terdampak banjir, dan pembinaan kesehatan dan sosialisasi ke masyarakat. 

"Kami terus memberikan kaporit ke sumur-sumur warga yang kena banjir. Itu untuk menjaga kualitas air agar jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa, dan cegah bibit penyakit," terang Prasi.(glh/jal)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos