MOMENTUM, Bandarlampung--Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Lampung menyebutkan kenaikan harga emas dunia mempengaruhi inflasi di Bandarlampung.
Hal itu disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Achmad P. Subarkah dalam keterangan persnya, Rabu (4-6-2025).
"Kondisi inflasi Kota Bandarlampung periode Mei 2025 sebesar 2,10% (yoy) disebabkan oleh normalisasi tarif listrik dan kenaikan harga emas dunia," kata Achmad P. Subarkah.
Di sisi lain, komoditas volatile food (VF) mengalami penurunan harga sejalan dengan masuknyaperiode masa panen.
Berdasarkan tracking harga PIHPS hingga 3 Juni 2025, peningkatan harga bulanan tercatat untuk beras dan daging ayam ras. Harga minyak goreng, cabai rawit, dan gula pasir juga menunjukkan kenaikan secara tahunan.
Selain itu, harga daging sapi patut untuk diwaspadai.
Wakil Pimpinan Perum BULOG Lampung, Erdi Baskoro menyampaikan, “Pasokan beras di Provinsi Lampung surplus sehingga diperlukan intervensi segera untuk menjaga tingkat harga beras.” Adapun Upaya BULOG untuk menjaga tingkat inflasi di Kota Bandarlampung adalah sebagai berikut: (i) Penjualan SPHP di RPK/TPK/Toko/Retail Modern; (ii) Gerakan Pangan Murah (GPM) & BULOG Siaga Pasar Murah; dan (iii) Bantuan Dinas Sosial Bandarlampung.
Sementara itu, menjelang HBKN Idul Adha 1446 H, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Bandarlampung upayakan stabilitas harga pangan dan komoditas guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Pada Mei 2025, Kota Bandarlampung mengalami deflasi sebesar -0,51% (mtm). Namun, kita tidak boleh lengah karena sejumlah komoditas pangan strategis seperti daging sapi menunjukkan kecenderungan kenaikan harga pada beberapa pekan terakhir,” ujar Wakil Walikota Bandarlampung, Drs. Hi. Deddy Amarullah pada High Level Meeting (HLM) yang dihadiri oleh FORKOPIMDA, OPD, Instansi Vertikal, dan asosiasi pelaku usaha bertempat di Kantor Walikota Bandarlampung, Rabu (4-6-2025).
Pemerintah Kota Bandarlampung menekankan arah kebijakan dan langkah bersama TPID Kota Bandarlampung, diantaranya penguatan koordinasi lintas sektor, menjaga kelancaran distribusi dan logistik, melibatkan pelaku pertanian dan peternakan lokal, serta memanfaatkan teknologi dan platform digital. “Saya mengajak seluruh anggota TPID, stakeholders terkait, dan masyarakat untuk bersama-sama mengawal pengendalian inflasi sehingga pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat,” ujar Deddy.
TPID Kota Bandarlampung berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan pelaksanaan action plan pengendalian inflasi yang telah direncanakan pada roadmap TPID sesuai dengan arahan TPIP.(**)
Editor: Agus Setyawan