Berkualitas Rendah, Warga Kembalikan Beras Bantuan

img
Balai Pekon Khubu Perahu, Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat. Foto. Lemy.

MOMENTUM, Balikbukit--Sebanyak 98 warga Pekon (Desa) Khubu Perahu, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mengembalikan beras bantuan penaganan dampak corona virus dissaese 2019 (Covid-19) ke balai pekon setempat.

Pengembalian bantuan sembako ke balai pekon itu merupakan bentuk protes ketidakpuasan masyarakat terhadap kualitas bantuan pangan yang dibagikan.

Baca Juga: Beras Bansos Berkualitas Rendah, Warga Lambar Kecewa

Pemkab Lambar mengalokasikan anggaran senilai Rp8 miliar lebih dari biaya tak terduga (BTT) tahun 2020 untuk penanganan dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19. Antara lain dengan menyalurkan 35 ribu paket sembako yang berisi 10 kilogram (Kg) beras dan 4 kaleng ikan kemasan yang akan disalurkan ke 15 kecamatan di Lambar.

Namun, penyaluran 35 ribu paket bantuan sosial itu menuai protes masyarakat karena beras bantuan yang diterima warga berkualitas rendah bahkan dinilai tidak layak konsumsi.

Warga Pekon Khubu Perahu pun berbondong-bondong mengembalikan bantuan beras 10 kg ke balai pekon setempat.

Peratin (Kepala Desa) Khubu Perahu, Eri Susanto saat dikonfirmasi, Jumat (12-6-2020) mengatakan di pekonnya yang menerima bantuan sebanyak 194 keluarga. Sejumlah 98 warga mengembalikan beras bantuan 10 Kg ke balai pekon pada hari Kamis (11-6-2020).

Menurutnya, pengembalian beras itu merupakan bentuk kekecewaan masyarakat sebagai penerima. Warga menilai beras yang dibagikan merupakan beras berkualitas rendah dan tidak layak komsusmsi.

"Diperkirakan jam 9 pagi ada beberapa warga yang mengembalikan beras, dan pengakuan mereka beras itu tidak layak, berbau (tak sedap) dan hitam. Bila dimasak, katanya, basi. Makanya mereka pulanglan ke balai pekon," ucapnya.

Dengan kejadian tersebut, pihaknya melakukan pendataan jumlah masyarakat yang memulangkan bantuan dan diteruskan dengan kordinasi dengan Dinas Sosial Lambar.

"Kami data, siapa dan berapa banyak (yang memulangkan). Ada 98 warga yang memulangkan. Karna kemarin kita kasih waktu sampai jam 5 sore," katanya lagi.

Diganti Beras Baru

Dikatakan Eri, untuk saat ini beras yang dipulangkan telah diganti dengan beras yang baru. Serta telah mulai pihaknya salurkan kembali.

"Kita buatkan berita acara lalu kita ke Dinas Sosial, dan dari Dinas Sosial itu kita langsung pergi ke gudang di tempat Aho (Pihak Ketiga Penyedia Barang dan Jasa Bantuan Sosial Sembako) dan diganti dengan yang baru," ucapnya.

Eri menuturkan bahwa bantuan beras pengganti telah berada di balai pekon sejak pukul 19:00 WIB dan akan langsung disalurkan kembali kemasyarakat.

"Alhamdulilah, jam tujuh beras sudah ada di balai pekon, dan pagi ini telah bisa didistribusikan kembali kepada masyarakat yang mengembalikan bantuan," pungkasnya.

Sementara salah satu penerima bantuan mengatakan, bahwa beras yang diterima sebelumnya merupakan beras berkualitas rendah.Hal itu terlihat dari warna dan aroma yang tidak sedap.

"Gak layak makan om, bau dia (beras) dan warnanya merah kekuning-kuningan," ucapnya. Selain itu, setelah dimasak rasa nasinya tidak enak. "Sudah mencoba dimasak, rasanya gak enak kaya basi gitu," cetusnya. (*)

Laporan: Sulemy Wahyu.

Editor: M Furqon.






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos