MOMENTUM, Bandarlampung--Pemasangan desain grafis bergambar (ilustrasi) bakal calon walikota perempuan yang diunggah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandarlampung diprotes oleh partai politik (parpol) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
Melalui media sosial Instagram @kpukota_bandarlampung, mereka mengunggah desain grafis tentang informasi pendaftaran bakal pasangan calon.
Namun aneh, ilustrasi yang ditampilkan dalam desain pengumuman itu memuat gambar bakal calon kepala daerah, walikota perempuan yang berdampingan dengan wakil walikota laki-laki.
Padahal ada tiga bakal pasangan calon kepala daerah (bapaslonkada) di kota setempat: Eva Dwiana – Dedy Amarullah, M Yusuf Kohar - Tulus Purnomo, dan Rycko Menoza – Johan Sulaiman.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Harianmomentum.com, desain grafis itu diposting pada Jumat pagi (4-9-2020). Tepatnya di hari pendaftaran tiga bapaslonkada di kota setempat.
Postingan pertama bertuliskan: pendaftaran bakal pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Bandarlampung tahun 2020.
Tepat dibawah tulisan itu, tergambar (ilustrasi) walikota (perempuan berhijab) berpasangan dengan wakilnya (laki-laki).
Begitu pun dalam postingan kedua. Masih ada gambar yang sama. Hanya kata-katanya yang berbeda. Pada postingan kedua, ada tambahan kalimat yang menjelaskan bahwa terdapat tiga bapaslonkada yang akan mendaftar di hari yang sama.
Setelah tayang beberapa jam, kedua postingan itu dihapus.
Aksi itu pun mendapat protes dari salah satu pimpinan partai politik (parpol) di Kota Bandarlampung.
“Ini kesalahan fatal namanya. Tidak boleh KPU seperti itu. Harus netral, kan ada tiga pasang calon. Kenapa gambarnya cuma pakai satu pasang calon saja,” kata Ketua PAN Bandarlampung Wahyu Lesmono.
Menurut Wahyu, meski dalam iklan dituliskan tiga pasang nama bakal calon, namun gambar sosok perempuan dan lai-laki itu seolah-oleh membrending salah satu bapaslonkada.
“Itu mah jelas, kita semua tahu arahnya kemana. Kan dari tiga pasang calon, hanya ada satu yang perempuan. Jadi siapa lagi. Jelas kan arahnya,” ucapnya.
Wahyu bersyukur, gambar itu kini telah dihapus oleh KPU. Menurut dia, ada dua kemungkinan penghapusan iklan tersebut.
“Pertama tahu kelau itu perbuatan yang salah, bahkan fatal. Kedua karena mereka takut. Mungkin takut diperiksa Bawaslu dengan tuduhan tidak netral,” ungkapnya.
Dia pun berharap agar seluruh jajaran penyelenggara di kota setempat bersikap netral.
“Kalau sampai penyelenggaranya juga tidak netral, mau jadi apa Pilkada 2020 ini,” ujarnya.
Penegasan serupa disampaikan Ketua Bawaslu Bandarlampung Candrawansyah.
“Semestinya KPU tidak membuat ilustrasi seperti itu. Karena ada bacalon (bakal calon) yang wanita, sehingga dalam membuat ilustrasi harus hati-hati,” kata Candra.
Karena, sambung Candra, tidak semua calon walikota adalah pwanita, ada juga yang laki-laki.
“Maka dalam membuat ilustrasi untuk sosialisasi, KPU harus benar-benar memperhatikan itu,” tegasnya.
Terkait persoalan itu, Bawaslu akan menegur KPU setempat. “Kami akan sampaikan secara langsung ke KPU agar menjadi atensi mereka dalam membuat sebuah ilustrasi maupun sosialisasi,” jelasnya.
KPU Hapus Postingannya
Anggota KPU Kota Bandarlampung Divisi Teknis Penyelenggaraan Fery Triatmojo memebenarkan adanya postingan tersebut. Namun kini postingan itu telah dihapus oleh admin Instagram KPU setempat.
“Maaf sudah dihapus keseluruhannya. Karena ada mis tafsir (salah tafsir) dan duplikasi info grafis, maka keduanya kami hapus,” kata Fery saat dikonfirmasi Harianmomentum.com.
Selain itu, sambung Fery, penghapusan tersebut atas supervisi dari KPU Provinsi Lampung. “Kita diminta membuat desain yang tidak multi tafsir,” ujarnya.
Menurut Fery, sebenarnya ada beberapa desain grafis dalam penyampaian informasi melalui instagram. Tidak hanya memuat bakal calon kada (bacalonkada) wanita, namun ada pula yang menggambarkan pasangan calon walikota dan wakil walikota yang keduanya laki-laki.
“KPU kota hari ini mengeluarkan info grafis terkait jadwal pendaftaran calon. Info grafis itu kita buat dalam beberapa desain. Desain disesesuaikan dengan faktual bacalonkada yang daftar,” terangnya.
Fery menyebut, total ada lima desain. Seluruhnya akan diunggah ke IG (Instagram) oleh admin, namun menyesuaikan waktu kedatangan.
“Jadi selain desain perempuan dan laki-laki itu, baik jadwal keseluruhan dan pertahapan, sebenarnya masih ada dua desain lainnya,” jelasnya.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum