MOMENTUM, Bandarlampung-- Bantuan Biaya Operasional Kesehatan (BOK) non-gaji untuk Puskesmas di Kota Bandarlampung tak jelas penyalurannya.
Hingga Februari 2021, pemerintah kota (Pemkot) belum juga membayarkan BOK tahun anggaran 2020 selama tujuh bulan kepada 31 puskesmas.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun harianmomentum.com, pada tahun 2020, puskesmas hanya mendapat penyaluran BOK sebanyak lima bulan. Terhitung Januari hingga Mei 2020.
Sisanya, Juni hingga Desember 2020 tidak jelas hingga saat ini. Padahal, BOK merupakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat yang disalurkan melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Kuat dugaan, anggaran BOK yang mencapai miliaran rupiah itu diselewengkan untuk keperluan lain oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) setempat.
Sebab, berdasarkan lampiran Permenkes nomor 3 Tahun 2019 tentang petunjuk teknis penggunaan DAK Nonfisik bidang kesehatan disebutkan, pemerintah daerah tidak diperkenankan melakukan pengalihan atau pergeseran anggaran dan kegiatan di antara DAK nonfisik.
Saat dikonfirmasi terkait hal itu, salah satu Kepala Puskesmas (Kapus) di Bandarlampung membenarkan.
Menurut dia, selama tujuh bulan dana BOK di tahun 2020 belum direalisaikan kepada puskesmas. Sedangkan yang sudah dibayarkan untuk tahun 2020 hanya Januari hingga Mei.
"Dana BOK yang belum terealisasi bukan untuk puskes saya saja, tapi se-Bandarlampung. Terakhir kami menerima pencairan di bulan Mei. Jadi yang belum dicairkan itu Juni sampai Desember," kata Kapus yang meminta namanya dirahasiakan.
Menurut dia, untuk nominal yang diterima setiap Puskesmas berbeda-beda. Karena BOK merupakan anggaran dari pemerintah pusat yang direalisasikan melalui DAK.
"Kalau untuk puskes saya, pertahun mendapat alokasi lebih dari Rp200 juta. Kemarin (2020, red) baru direalisasikan sekitar Rp80 jutaan. Sisanya entah kapan," ujarnya.
Dia mengaku tidak mengetahui penyebab dana BOK tersebut belum direalisasikan oleh Pemkot Bandarlampung. Padahal informasi yang dia peroleh, dana BOK sudah ditransfer dari pusat seluruhnya ke daerah.
"Sampai saat ini, kami tidak tau penyebab pastinya kenapa belum cair dananya. Cuma menurut informasi dari dinas kesehatan akan segera dicairkan," sebutnya.
Hal senada disampaikan Kapus lainnya. Dia mengatakan, saat itu dana BOK direncanakan direalisasikan pada akhir tahun, alias Desember 2020.
"Ternyata belum. Apa masalahnya kita tidak tau," ujar Kapus yang mewanti-wanti agar namanya tidak dicantumkan tersebut.
Dia menerangkan, Puskesmas yang dipimpinnya mendapatkan dana BOK sekitar Rp600 juta dalam satu tahun. Sedangkan yang telah direalisasikan dari Januari hingga Mei sekitar Rp300 juta.
"Jadi yang belum dibayar sekitar Rp300 juta lagi. Sedangkan pencairan tahap pertama untuk Januari hingga Mei, itu dibayarkan dua termin (dua kali, red)," terangnya.
Terkait peruntukkan dana BOK, dia menyebutkan digunakan untuk penunjang kegiatan puskesmas. Seperti pertemuan, dana transport kegiatan serta konsumsi selama kegiatan berlangsung.
"Katakanlah dana BOK itu suplemen untuk puskesmas. Meskipun nominalnya tidak seberapa, ya sangat berarti bagi kami," sebutnya.
Sedangkan untuk kegiatan yang menggunakan dana BOK, harus memiliki laporan berupa dokumentasi. Seperti foto. "Nanti dilapor ke dinas kesehatan," ujarnya.
Dia berharap, dana BOK dapat direalisasikan segera mungkin. Alasannya jika hal tersebut dicairkan maka semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
"BOK itu seperti infus, penyambung kehidupan. Dengan BOK jadi lancar semua, karena semua kegiatan yang menyangkut dana, kalau ada dananya maka jadi lancar semua," harapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandarlampung Edwin Rusli membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, dana itu memang belum dicairkan Pemkot setempat melalui BPKAD, sejak Juni hingga Desember.
"Belum (direalisasikan, red). Alasannya saya tidak tau. Dari pusat sudah ditransfer, tapi belum dicairkan mereka (BPKAD, red) ke kita," ujar Edwin saat dikonfirmas beberapa waktu lalu.
Meski demikian, Edwin mengaku tidak mengetahui jumlah keseluruhan dana BOK yang diterima Dinkes dari Pemkot Bandarlampung.
"Untuk jumlah, tidak tau saya. Ada di kantor catatannya, per puskesmas beda-beda, tidak tau saya. Tidak hapal, katanya sih Februari ini dilunaskan," sebutnya.
Menanggapi hal itu, Kepala BPKAD Bandarlampung Wilson Faisol mengklaim sebagian dana BOK puskesmas telah direalisasikan.
"Kalau dana BOK, kayaknya (sepertinya, red) ada yang sudah dibayar. Nanti dicek, karena sudah pernah keluar," kata Wilson kepada harianmomentum.com, Senin (8-2-2021).
Anehnya, Wilson justru mengaku tidak mengetahui alasan dana BOK belum direalisasikan, dia berkilah akan melakukan pengecekan terlebih dahulu.
"Alasan yang belum direalisasikan, nanti kita cek lah ya, alasan belum direalisasikan kenapa. Yang belum direalisasikan nanti kita data, kita himpun nanti kita anggarkan kembali," klaimnya.
Sedangkan, terkait jumlah keseluruhan dan BOK yang diterima Pemkot Bandarlampung, Wilson berkilah tidak dapat menyebutkan angka pasti.
"Dana BOK kita sekitar puluhan miliar, tidak hapal abang," kilahnya. (vaw/ap)
Editor: Harian Momentum