MOMENTUM, Kotaagung--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus mengikuti penilaian Inovatif Government Award (IGA ) yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI melalui virtual meeting.
Presentasi tersebut diikuti kepala daerah inovatif kategori provinsi dan kabupaten yang diantaranya Bupati Kabupaten Tanggamus Hj.Dewi Handajani bersama dengan enam gubernur dan lima bupati lainnya di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani mempresentasikan sebanyak 350 inovasi daerah, jumlah tersebut jauh lebih banyak dari tahun 2020 lalu.
Tanggamus masuk enam besar kabupaten terinovatif IGA 2020 yang merupakan ajang bergengsi tingkat nasional.350 inovasi daerah 90,98 inovasi peningkatan Indeks Pembangunan manusia (IPM).
Bupati Hj Dewi Handajani didampingi Sekretaris Kabupaten Tanggamus Drs Hamid H Lubis, Assisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Sukisno. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Hendra Jaya Mega, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Edi Nerimo dan beberapa kepala OPD mengikuti kegiatan dari ruang rapat di Pekon (Desa) Kampungbaru, Kecamatan Kotaagung Timur, Rabu (24-11).
Kegiatan itu turut dihadir secara virtual Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Kesatuan Bangsa Kemendagri sekaligus Plh Kepala Balitbang Kemendagri Dr. Eko Prasetyanto Purnomo Putro, S.Si, M.Si, MA,Sekretaris Badan Litbang Kemendagri Dr. Kurniasih, SH, M.Si, Sementara untuk tim penilai berasal dari Kemenpan-RB, MNC TV, Bappenas, Kemenkeu, Universitas Indonesia, BRIN, Kemitraan LAN, dan Kemendagri.
Penilaian IGA 2021 dipusatkan di Ruang Sidang Utama Gedung Kemendagri secara virtual.
Dalam sambutannya, Dewi Handajani menjelaskan untuk prioritas inovasi pada tahun 2021 ini yakni penanganan dan pencegahan penularan Covid-19, percepatan pemulihan ekonomi dan jaring pengaman sosial. Dan mobil ambulance pekon sebanyak 297 ambulance pekon,284 mubil ambulance 14 kapal ambulance dan membentuk Satgas penanganan bencana di tingkat pekon dan posko di tiap pekon (desa).
Sementara untuk inovasi pemulihan ekonomi, melakukan pemberian modal usaha dengan pendamping dan tanpa agunan, pemberdayaan masyarakat sekitar objek wisata dan bantuan peningkatan kemandirian dan daya saing pedagang UMKM. Sedangkan untuk inovasi jaring pengaman sosial, pihaknya memiliki inovasi antara lain mengurangi beban orang tua siswa, bantuan pangan dengan pendampingan, pemberian makanan tambahan pada ibu hamil dan Balita, dan rehabilitasi rumah tidak layak huni di kabupaten tanggamus.
Bupati menyatakan gelaran penilaian ini bertujuan untuk memperkenalkan pembaruan dalam sistem Indeks Inovasi Daerah. "Innovative Government Award (IGA) ini adalah ruang bagi Pemerintah Daerah baik Provinsi/Kabupaten/Kota untuk menyalurkan inovasi inovasinya, ide- ide kreatifnya dari teman teman di daerah, yang berkolaborasi dan terintegrasi dan bekerja dengan cepat.Tujuan ke depannya adalah agar nanti kita mendapatkan role model, "ungkap bupati.
Dijelaskan bupati, capaian inovasi di daerah dapat memperkuat kerja sama antar daerah, sehingga mendorong terciptanya pelayanan publik yang optimal. Selain berkompetisi dalam inovasi, daerah juga perlu membina kerja sama, berkolaborasi, saling mengisi, saling belajar dan mengoptimalkan kekhasan daerah. "Inovasi bukan tujuan, tapi cara meningkatkan kinerja daerah yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, dan daya saing daerah," ucapnya.
”Dengan adanya inovasi-inovasi di masa pandemi tersebut maka akan berdampak kasus Covid-19 terkendali, pertumbuhan ekonomi terkendali, dan laju inflasi masih terkendali. Kemudian dampak inovasi secara umum yakni pertumbuhan ekonomi masih terkendali, mengalami kontraksi tapi tidak terlalu tajam, daerah lain rata-rata terkontraksi -2,0 %,, dan dampak penerapan inovasi pemulihan ekonomi, dan seluruh program Bude Sar'i dan inovasi yang ada akan cepat tercapai baik di pemerintah daerah, di kecamatan dan Pekon pekon sesuai aturan yang ada" tandas bupati. (*)
Laporan: Galih/Asdijal
Editor: Agus Setyawan
Editor: Harian Momentum