Jadi Penyebab Banjir, Saluran Air akan Dinormalisasi

img
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pringsewu lakukan survei di boloran Marga Bhatin.

MOMENTUM, Pringsewu--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pringsewu bersama warga Pekon Pardasuka, Kecamatan Pardasuka akan bergotong-royong menormalisasi saluran air primer (boloran) Marga Bhatin.

Saluran air yang terletak di Dusun 07 Ujunggunung, Pekon Pardasuka sepanjang 800 meter itu mengalami pendangkalan dan penyempitan. Sehingga mengakibatkan banjir ketika curah hujan tinggi.

Seperti yang terjadi pada Desember 2021. Hampir setiap hujan deras, air di boloran itu selalu meluap dan mengakibatkan banjir. Bahkan, sampai menggenai rumah warga.

Karena itu, Tim dari BPBD Kabupaten Pringsewu dipimipin Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Pahrurozi dan  Fungsional Analisis Kebencanaan Agus Purnomo, meninjau lokasi dan melalukan survei pada Selasa (4-1-2022)

Tim BPBD didampingi Kepala Pekon Pardasuka Jevi dan Bhabinsa setempat Sertu Martoyo dan tokoh pemuda Iskandar.

Hasilnya, menurut Pahrurozi, saluran air tersebut perlu dinormalisasi karena mengalami pendanngkalan dan penyempitan. Teruma gorong-gorongnya. "Kami akan bergotong-royong menormalisasi saluran agar air tidak meluap lagi pada saat hujan," jelasnya.

Normalisasi dilakukan sepanjang 800 meter dengan lebar sekitar tiga meter dan kedalaman 1,5 meter. "Kami juga sudah komunikasi dengan Brigade Al Shintan Kabupaten Pringsewu untuk dapat menerjunkan eksavator mini untuk menunjang pelaksanaan normalisasi," ungkap Fahrurozi mewakili Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pringsewu Edi Sumber Pamungkas.

Sementar Fungsional Analisis Kebencanaan Agus Purnomo memaparkan prediksi BMKG Lampung pada Januari hingga Maret 2022 curah hujannya tinggi sehingga rawan terjadi banjir.

"Salah satunya saluran air (boloran) Marga Bhatin yang sering terjadi banjir," ujarnya

Menurut dia, dari sekitar 800 meter saluran air itu, pada pada 0 - 200 meter dari jalan utama terjadi penyempitan dan pendangkalan. Pada 200 - 300 meter rusak dan terjadi penyumbatan. Pada 300 - 600 meter terjadi pendangkalan dan pembelokan aliran.

"Pada 600-800 meter juga terjadi pendangkalan pada aliran boloran (primer)," terang Agus.

Kepala Pekon Pardasuka Jevi mengaku siap mengerahkan warganya untuk bergotong-royong menormalisasi boloran tersebut. "Kami akan kerahkan warga untuk membantu bergoton-royong,"ucapnya. (*).

Laporan: Sulistyo.

Editor: M Furqon.






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos