MOMENTUM, Bandarlampung--Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Lampung mencatat adanya kenaikan persentase jalan mantap tahun 2025.
Pada tahun 2024, jalan mantap Provinsi Lampung sebesar 78,08 persen. Sedangkan tahun 2025 naik menjadi 79,79 persen.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas BMBK Lampung M Taufiqullah usai memperingati Hari Jalan 2025, Jumat (19-12-2025).
"Alhamdulillah kemantapan jalan di Provinsi Lampung ini naik jadi 79,79 persen. Kemarin sudah di hitung gak sampai 80 persen," kata Taufiq.
Menurut dia, secara persentase, kemantapan jalan di Lampung naik hampir 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Ini wujud nyata dari kerja keras teman-teman BMBK dalam rangka memperbaiki infrastruktur jalan," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, dia menyebutkan, untuk rencana kerja tahun 2026 diperkirakan lebih banyak dibandingkan 2025.
Menurut dia, hal itu merupakan komitmen Gubernur Rahmat Mirzani Djausal untuk mewujudkan jalan yang lebih baik.
"Karena infrastruktur jalan adalah pondasi awal untuk perbaikan ekonomi di Lampung secara umum," jelasnya.
Sehingga, dia menilai, untuk meningkatkan ekonomi di Lampung, maka infrastruktur jalan harus diperbaiki terlebih dahulu.
"Pak gubernur juga berkomitmen tambahin anggaran supaya di akhir masa jabatan di 2029-2030 kemantapan jalan kita di atas 90 persen," tutupnya.
Sementara, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Lampung Mulyadi Irsan berharap, infrastruktur jalan memberikan peran yang lebih baik kedepannya.
Sesuai dengan komitmen gubernur, bahwa jalan jadi utama dalam pembangunan di daerah jadi isu investasi, inflasi, industri.
"Termasuk pangan ini dibantu oleh adanya jalan yang baik. Tahun ini jalan mantap sudah 79 persen, jauh lebih baik," jelasnya.
Meski demikian, peran masyarakat juga diperlukan untuk menjaga jalan di Lampung tetap baik.
Dia pun meyakini, Dinas BMBK akan lebih meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat khusus di bidang konektivitas
"Ke depan, ditengah keterbatasan anggaran maka kita tidak hanya berpangku terhadap APBD. Jadi skema pembiayaan ada APBD, CSR, kolaborasi dengan industri dan APBN. Ini bisa sangat membantu dengan kondisi keuangan daerah saat ini," tutupnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya
