Harianmomentum--Kamar
Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Lampung menyiapkan sembilan program besar
dalam membina usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah setempat.
Kesembilan
program itu disepakati dari hasil focus group discussion (FGD) Kadin di
Bandarlampung, Minggu (26/3).
Menurut
Wakil Ketua Kadin Lampung Bidang UMKM Mustopa Endi Hasibuan, program
pemberdayaan UMKM itu dibuat dalam rangka mendukung program percepatan
pertumbuhan ekonomi Lampung. "Kadin ingin menyumpang konsep pemberdayaan
UMKM agar target pertumbuhan yang dipatok Gubernur Lampung di 2017
tercapai," kata Endi Hasibuan, usai FGD.
Adapun
program tersebut yakni fokus kepada lima produk unggulan pembinaan UMKM yaitu
yakni fashion (tapis dan batik), kuliner, handycraft (kerajinan tangan), kakao,
dan kopi. Melakukan sertifikasi produk bekerjasama dgn lembaga terkait,
melakukan standardisasi produksi bekerjasama, dan membantu memperluas jaringan
distribusi produk-produk UMKM.
Kemudian,
memfasilitasi UMKM untuk mendapatkan akses bantuan permodalan dan pembiayaan.
Membantu akses pemasaran melalu wahana pemasaran fisik antara lain dengan
membuat rumah kreatif Kadin dan wahana pemasaran digital (pemasaran online).
"Program lainnya, meningkatkan daya saing SDM dengan mengadakan pelatihan,
seminar, workshop kepada pelaku UMKM maupun start up company di kalangan
mahasiswa untuk menciptakan wirausahawan baru," kata Endi Hasibuan.
Program
lainnya, meningkatkan peran wanita di UMKM, bekerjasama dengan Badan Ekonomi
Kreatif (BEKRAF) untuk meningkatkan peran industri kreatif di Lampung. Lalu,
bekerjasama dengan KADIN Provinsi se-Indonesia untuk memperpendek rantai
distribusi antar daerah sehingga diperoleh economic cost yang jauh lebih
efisien. "Kadin Lampung harus memanfaatkan jaringan yang luas untuk
pemberdayaan UMKM ini," kata Ketua Umum Kadin Lampung Ary Meizari Alfian.(rls)
Editor: Momentum