MOMENTUM, Bandarlampung--Diiringi salawat nabi Muhammad SAW, Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy memotong pita tanda peresmian Asrama Putri Pondok Pesantren Alfirdaus, Kemiling Permai, Bandarlampung, Jumat (1-4-2022).
Asrama yang diberi nama Amanah 7 itu merupakan sumbangan PTPN VII yang didukung Lazis PTPN VII, Koperasi Karyawan Primer PTPN VII dan PHBI.
Seremoni penyerahan diawali penampilan para santri dengan berbagai kemampuannya. Hadir pada kesempatan itu, SEVP Business Support PTPN VII Okta Kurniawan, SEVP Operation I Budi Susilo, Lurah Kemiling Permai, dari Polsek Kemiling, dan beberapa tokoh masyarakat Bukit Kemiling Permai.
Ryanto Wisnuardhy menyatakan PTPN VII sebagai BUMN memiliki kewajiban moral untuk menjadi bagian dari solusi di tengah masyarakat. “Sesuai dengan mandat dari Kementrian BUMN dan Pemegang Saham, PTPN VII sebagai BUMN memang punya kewajiban untuk menjadi solusi setiap masalah di masyarakat," ujarnya.
BUMN hadir untuk Indonesia. Khusus pada tahun 2022 ini, Program TJSL PTPN VII sesuai Amanah BUMN dan Pemegang Saham mendukung Program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yaitu dalam bidang Pendidikan, memberikan pendidikan berkualitas dan mendukung ketersediaan fasilitas yang layak.
Direktur PTPN VII itu memberi nama gedung asrama yang diserahkan itu dengan nama Amanah 7. Menurut Ryan, nama ini adalah salah satu nilai utama dalam budaya kerja Kementarian BUMN, yakni Akhlak yang merupakan singkatan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
“Kami beri nama bangunan ini dengan nama Amanah 7 agar ada hubungan emosional dengan PTPN VII. Saya berharap suatu saat nanti ada santri dari sini yang berkarya di PTPN VII,” kata Ryan yang diamini semua santri dan hadirin.
Asrama Amanah 7 yang diserahkan terdiri dari satu bangunan permanen ukuran 9x6 meter. Bercat kuning gading kombinasi hijau, keramik krim, plafon pvc, ruangan yang dapat dihuni 20 santri ini dilengkapi kamar mandi, wc, dan tempat cuci. Bangunan juga dilengkapi sumur bor, dua water torn, dan meteran listrik mandiri.
Pengasuh Pondok Pesantren Alfirdaus Amirudin menyampaikan terima kasih kepada PTPN VII yang dengan kemurahannya memberikan bantuan ini. Menurutnya, bantuan berupa asrama memang sangat tepat karena selama ini santri putri masih menempati asrama darurat yang terbuat dari tripleks.
“Atas nama para santri, saya menyampaikan banyak terima kasih kepada PTPN VII untuk bantuan ini. Kami akan maksimalkan pemanfaatan jariyah ini agar pahalanya juga melimpah kepada PTPN VII. Setiap hari akan digunakan oleh santri putri untuk menghafal Alquran. Jika satu huruf bernilai 10 kebaikan, maka sulit kita membayangkan berapa kebaikan yang akan mengalir kepada Bapak-Bapak dari PTPN VII,” kata dia.
Ustaz Amir--sapaan akrabnya--mengatakan, Pondok Pesantren Alfirdaus ini didirikan di atas tanah wakaf dari Keluarga Atmo Taruno Joyo pada 2015.
Dalam perkambangannya, yayasan mulai mendapat izin operasional pendidikan formal MTs dan MA sejak 2019. Dan saat ini terdapat 87 santri dari berbagai daerah di Lampung, Sumsel, Jawa Barat, dan Banten yang mukim di dalam pondok.
Selain santri, beberapa dari 20 tenaga pengajar juga tinggal di asrama. Para ustadz juga berasal dari berbagai daerah dan merupakan alumnus dari berbagai perguruan tinggi di Yogya, Lampung, Jakarta, dan sebagainya.
“Awalnya, kami memang fokus ke tahfidz Quran atau menghafal Alquran. Tetapi tiga tahun terakhir kami mendapat izin untuk menyelenggarakan MTs dan MA. Lalu, untuk materi pondok juga akan berkembang tidak hanya tahfidz saja, tetapi ke materi-materi kitab kuning juga,” kata salah seorang ustadz di sela acara.
Seremoni diakhiri dengan peninjauan ruang dan gedung. Board of Management PTPN VII juga diajak keliling melihat kondisi beberapa fasilitas pondok, seperti asrama, kantin, koperasi, dan masjid.(**)
Editor: Agus Setyawan