MOMENTUM, Seputihraman--Buruknya Pembangunan Jalan Telford (Onderlagh) di Kampung Rama Klandungan, Kecamatan Seputihraman, Lampung Tengah (Lamteng) diduga tak sesuai dengan Petunjuk Teknis (Juknis) dan terkesan asal jadi.
Alasannya, pembangunan jalan onderlagh sepanjang 900 x 2,5 meter yang terletak di Dusun IA, II, dan IIIB dengan menelan anggaran senilai RP. 166.910.000 yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2025 itu disinyalir menjadi ajang korupsi oleh sejumlah pihak.
Hal itu terlihat pada teknis pemasangan batu yang seharusnya berdiri tegak namun dipasang dengan cara tertidur. Sehingga tidak dapat menjamin kualitas pembangunan tersebut dapat bertahan lama.
“Parah mas kerjaannya, ini sudah kurang lebih 1 bulan tapi belum juga di wales bahkan sampai di tumbuhi rumput. Dan, parahnya lagi pemasangan batunya acak-acakan dan ga beraturan, seakan asal jadi,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya ini kepada media, Minggu (1-6-2025).
Bahkan, lanjut sumber yang mewanti-wanti agar tidak disebut namannya ini, terdapat sejumlah pembangunan berupa drainase sepanjang 520 meter yang terletak di Dusun IB, II, IIIA, IIIB, IVA dan IVB dengan anggaran senilai Rp 139.615.000 yang juga diduga tidak memenuhi standar spesifikasi kontruksi bangunan.
“Di dusun 1A juga ada pembangunan Paving Blok sepanjang 100 x 2.meter yang informasinya sih pekerjaannya di borongkan kepada orang Rukti Harjo dengan nilai anggaran Rp. 35.060.000,-, ya itu juga sepertinya tidak memenuhi standae bangunan,” imbuhnya.
Sumber berharap kepada dinas terkait agar dapat turun dan mengkroscek secara langsung hasil pembangunan yang menggunakan uang negara itu. Bahkan, ia juga berharap kedepan kualitas dalam setiap pembangunan dapat sesuai dengan spesifikasi kontruksi bangunan.
“Tentunya saya berharap kepada instansi terkait khususnya Bupati Ardito Wijaya maupun Wakil Bupati I Komang Koheri bisa mengkroscek secara langsung hasil pembangunan ini. Agar kedepan tidak ada lagi perangkat desa/kampung yang memanfaatkan momentum demi keuntungan pribadi,” pungkasnya.
Sayangnya, saat dikonfirmasi terkait hal itu Pj kepala Kampung (Kakam) Rama Klandungan Ni Wayan Karunia maupun Sekretaris Kampung (Sekam) Kurik melalui pesan WhatsApphya tidak menjawab bahkan tidak merespon. (*)
Editor: Harian Momentum