MOMENTUM, Bandarlampung--Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandarlampung Budiman PM angkat bicara, terkait tumpukan sampah berserakan yang berada tak jauh dari kantornya.
Dia mengklaim, tumpukan sampah yang berada di sekitar penghubung Jalan Endro Suratmin dan Pulau Sebesi, Kecamatan Sukarame, Kota Bandarlampung itu sedang dibenahi dan akan ditindaklanjuti.
"Lagi pembenahan, mau tindak lanjut," ujar Budiman melalui pesan yang diterima harianmomentum.com, Senin (8-7-2022).
Sayangnya, Budiman enggan berkomentar banyak terkait tumpukan sampah yang diduga menjadi pemicu banjir saat hujan deras melanda daerah tersebut.
Baca Juga: Jorok, Tumpukan Sampah Berserakan Dekat Kantor DLH Bandarlampung
Diberitakan sebelumnya, tumpukan sampah berserakan di sekitar penghubung Jalan Endro Suratmin dan Pulau Sebesi, Kecamatan Sukarame, Kota Bandarlampung.
Pantauan harianmomentum.com, Jumat (5-8-2022) tumpukan sampah tampak berserakan di jalanan yang berada tepat, sebelah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Inten tersebut.
Selain itu, tumpukan sampah yang didominasi dari rumah tangga tersebut tampak tergenang di saluran drainase.
Tini, salah satu pengendara mengaku menumpuknya sampah di kawasan itu telah berlangsung lama.
"Namun, terdapat petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandarlampung yang mengangkut tumpukan sampah tersebut," kata Tini.
Meski demikian, dia menyebutkan adanya sampah di kawasan itu terkesan jorok, lantaran menumpuk bahkan berserakan.
"Tidak enak juga dipandang mata jika melintas di jalanan tersebut. Sebab, adanya tumpukan sampah, kawasan itu terkesan jorok," sebutnya.
Terlebih, di sekitar lokasi terdapat Kantor DLH Bandarlampung yang salah satu tugasnya terkait kebersihan lingkungan.
"Bagaimana mau membersihkan lingkungan, jika di sekitar Kantor DLH saja terdapat tumpukan sampah," jelasnya.
Karena itu, dia meminta DLH agar segera menangani permasalahan tersebut. Sebab selain terkesan jorok, sampah juga sumber dari berbagai macam penyakit.
"Selain itu, adanya tumpukan sampah ini juga dapat memicu banjir. Karena sebagian tergenang di saluran drainase," katanya. (**)
