MOMENTUM, Pringsewu--Direktorat Jenderal Sumberdaya Air pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, memulai proses pembangunan sarana penyediaan air baku di area Bendungan Way Sekampung, Kabupaten Pringsewu.
Dimulainya proses pembangunan sarana air baku itu ditandai prosesi peletakan batu pertama oleh Penjabat Bupati Pringsewu Adi Erlansyah didampingi Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung Alexander Leda, Senin (22-8-2022).
Penjabat Bupati Pringsewu Adi Erlansyah mengatakan, air adalah salah satu kebutuhan utama manusia. Untuk itu, ketersediaan air menjadi perhatian khusus pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Menurutnya, Bendungan Way Sekampung dengan luas ± 831,17 hektar memiliki kapasitas tampung air 68 juta meter kubik yang akan dimanfaatkan untuk mengairi areal irigasi seluas 17.334 hektar dalam Sekampung System, menjadi total seluas 55.373 hektar.
"Sehingga dapat meningkatkan intensitas tanam menjadi 270%, terutama untuk pola tanam padi palawija di Kabupaten Pringsewu," katanya.
Pj bupati berharap, dengan dimulainya pembangunan fasilitas penyedia air baku tersebut dapat mewujudkan upaya penyediaan air baku dengan kapasitas 2.737 liter/detik.
Sesuai program Kementerian PUPR dengan rencana awal tahun 2022 akan mulai dibangun untuk 100 liter/detik untuk total rencana pemanfaatan 487 liter/detik di Kabupaten Pringsewu.
Kepala BBWS Mesuji Sekampung Alexander Leda mengatakan, sesuai peruntukan pembangunan sarana air baku itu selain untuk keperluan irigasi lahan pertanian, juga untuk air komsumsi masyarakat.
"Potensi air baku Way Sekampung mulai dari Bendungan Batutegi hingga Bendungan Margatiga di Lampung Timur. Ditengahnya ada Bendungan Argoguruh dan Bendungan Way Sekampung, merupakan satu kesatuan wilayah tata air yang secara teknis saling tergantung satu sama lain,"terangnya.
Fungsi utama sarana air baku itu sebagai penampung air di musim hujan yang kemudian akan dirilis dan digunakan pada saat musim kemarau.
"Bendungan Way Sekampung mempunyai tanggungjawab untuk menyediakan air baku untuk irigasi di hilir Sekampung System sekitar 55.000 hektar," ungkapnya.
Pembangunan sarana air baku itu juga untuk menunjang peningatkan hasil panen petani. Terlebih, Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah lumbung pangan nasional untuk menunjang terwujudnya swasembada pangan nasional.
"Mohon dukungan seluruh elemen agar proses pembangunan ini bisa berjalan lancara, sehingga masyarakat sekitar lingkungan waduk bisa merasakan manfaat dari adanya sentra ekonomi baru yang ada di sekitar Waduk Way Sekampung," harapnya. (**)
Editor: Munizar