MOMENTUM, Gunungsugih -- Baru sepekan dibuka, dinding tanggul penahan jalan di jembatan Way Billu di Buyutilir, Kecamatan Gunungsugih, Lampung Tengah, ambrol dan bagian tepi jalan retak.
Diduga, proyek pembangunan jembatan yang menelan anggaran negara sekitar Rp5 miliar itu, pengerjaannya tidak sesuai standar kualitas bangunan.
Masyarakat setempat menduga pengerjaan jalan tersebut asal jadi. Pasalnya, talud dinding penahan timbunan jalan sebelum jembatan diduga kurang padat dan tidak sesuai dengan standar bangunan. Akibatnya, sebagian dinding penahan timbunan jalan di jembatan itu ambrol.
Kerusakan sebagian bangunan proyek yang baru selesai dikerjakan itu menjadi perbincangan warga Kampung Buyutilir dan Kampung Buyutudik Kecamatan Gunungsugih, serta pengendara.
Ridho Akbar, warga Buyutilir mengatakan pembangunan jembatan Way Billu terkesan buru-buru. Warga kecewa dengan hasil pembangunan tersebut. Baru dibuka seminggu sudah ada yang ambrol dan retak.
"Kami lama menginginkan jembatan itu diperbaiki. Setelah diperbaiki, hasilnya mengecewakan. Baru satu minggu dibuka sudah longsor dan mengalami kerusakan. Kami menduga pekerjaan ini tidak sesuai dengan RAB dan asal jadi," katanya, Selasa 24 Oktober 2022.
Ridho Akbar menilai hasil pengerjaan proyek itu tidak akan bertahan lama. Dia mencontohkan, pemasangan batu yang dinilai terlalu tegak sehingga mudah longsor.
"Kami warga Buyutilir, memantu pengerjaan proyek ini. Mulai dari awal hingga selesai. Dan kami sudah bisa menilai pembangunan jembatan ini tidak bertahan lama," tegasnya.
Ridho berharap aparat penegak hukum segera menindaklanjuti dari awal tender sampai pengerjaan yang terkesan asal jadi. "Kami yakin pengerjaan ini tidak sesuai dengan RAB (rencana anggaran belanja). Kami juga berharap penegak hukum segera menindak lanjutinya," imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan pengguna jalan Wahyu Ismail. Pihak pemenang proyek yang mengerjakan jembatan Way Billu dinilai asal membangun.
"Kami sebenarnya berharap pengerjaan proyek pembangunan jembatan Way Billu dikerjakan dengan kualitas yang baik. Sehingga bisa tahan lama," katanya.
Di tempat terpisah, melalui telepon, pihak pengawas CV Bangun Karya Sakti Ipin menuding mobil bermuatan yang menjadi penyebab banguann itu longsor. "Terlihat jelas bekas roda. Selain itu, pembangunan jembatan itu masih dalam perawatan," katanya. (*)
Editor: Muhammad Furqon