MOMENTUM, Bandarlampung--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mendorong agar komoditas perikanan yang dipasarkan dalam bentuk produk olahan.
Sehingga diharapkan komoditas perikanan Lampung memiliki branding dan nilai jual lebih.
Hal itu disampaikan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Lampung Fahrizal Darminto mewakili Gubernur Arinal Djunaidi membuka Diskusi Sektor Kelautan dan Perikanan di Hotel Sheraton, Selasa (20-12-2022).
"Komoditas perikanan Lampung hendaknya dipasarkan dalam bentuk olahan dan memiliki branding sendiri," kata Fahrizal saat membacakan sambutan gubernur.
Karena itu, dia mendorong, industri pengolahan terus mengembangkan produk hasil perikanan.
Selain itu, dia juga perangkat daerah terkait agar membina dan memberikan pendampingan kepada UMKM.
"Sehingga UMKM kita mampu bersaing. Baik dari sisi mutu, kemasan dan cita rasa," sebutnya.
Fahrizal menyebutkan, potensi sektor perikanan Lampung cukup besar. Bahkan, berdasarkan perhitungan sementara, produksi perikanan Lampung tahun 2021 mencapai 324 ribu ton
"Terdiri dari produksi perikanan tangkap sebesar 142 ribu ton. Lalu produksi perikanan budidaya sebesar 182 ribu ton," jelasnya.
Dia menjelaskan, volume ekspor perikanan Lampung juga meningkat sebesar 5,6 persen pada tahun 2021.
Dia merinci, tahun 2020 ekspor perikanan Lampung hanya sebesar 17.487 ton. Kemudian tahun 2021 naik menjadi 18.482 ton pada tahun 2021.
"Dari sisi nilai juga meningkat sebesar 13,4 persen. Tahun 202 nilai perikanan Lampung Rp2,3 triliun, pada 2021 naik menjadi Rp2,6 triliun," jelasnya.
Untuk itu, pemprov terus berupaya untuk meningkatkan produksi dan pengolahan sektor perikanan di Lampung. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya