MOMENTUM, Bandarlampung-Gubernur Arinal Djunaidi Buka Seminar Lampung Economic Update yang berlangsung di Hotel Emersia, Kamis (23-2-2023).

Dalam sambutanya, gubernur mengatakan, Lampung memiliki keunggulan di berbagai sektor pertanian. Salah satunya lada.

"Bahkan, secara historis, Lampung merupakan penghasil lada hitam terbesar di Indonesia," kata Arinal.

Arinal berharap melalui kegiatan tersebut bisa mencari solusi yang terbaik untuk bersama-sama mengembalikan kejayaan lada.

"Saya harapkan dapat lahir ide kreatif dan pemikiran yang dapat mengungkit pendapatan petani dan pembangunan perladaan di Provinsi Lampung," harapnya.

Arinal menyebutkan, lada sebagai komoditas subsektor perkebunan yang benilai strategis. 

"Bukan hanya sebagai sumber lapangan pekerjaan dan penghasilan bagi sebagian penduduk Lampung, tetapi juga memiliki nilai historis sebagai Tanoh Lado," jelasnya.

Meski demikian, dibalik besarnya potensi dan sumbangsih lada bagi Provinsi Lampung, masih banyak terdapat masalah yang harus dihadapi. 

Menurut Arinal, produksi dan produktivitas hasil perkebunan yang belum optimal karena serangan Organisme Pengganggu Tanaman (hama dan penyakit), perubahan iklim, penurunan tingkat kesuburan tanah.

Kemudian, lemahnya permodalan petani serta pengaruh pasar seperti adanya permintaan peningkatan standar kualitas hasil perkebunan oleh pasar, fluktuasi harga yang cukup tajam.

"Bahkan alih fungsi lahan komoditas perkebunan tantangan tersendiri yang harus segera ditangani," ujarnya.

Karena itu, Arinal mengatakan, lada menjadi salah satu prioritasnya masuk agenda kerja utama. Sebagai upaya melakukan revitalisasi lada Pemerintah Provinsi Lampung telah melakukan sejumlah tindakan dan inovasi. 

Selain itu, upaya untuk meningkatkan pendapatan petani lada juga dilakukan melalui program Kartu Petani Berjaya yang diharapkan para petani mendapatkan kemudahan.

"Banyak hal yang sudah dilakukan namun sampai kini belum mampu mengembalikan kejayaan lada lampung," jelasnya. (**)