MOMENTUM, Bandarlampung--Potensi bencana hidrometeorologi basah diprediksi akan terjadi hingga akhir Maret 2023.
Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengantisipasi mengantisipasi bencana hidrometeorologi basah dengan curah hujan yang cukup tinggi.
Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Rudy Sjawal Sugiarto saat diwawancarai, Selasa (7-3-2023).
"Memang hidrometeorologi basah diprediksi akan terjadi sampai akhir Maret. Seperti banjir dan tanah longsor akibat curah hujan yang tinggi," kata Rudy.
Dia menjelaskan, bencana tersebut terjadi hampir merata di seluruh Lampung.
Karena itu, dia memastikan akan memberikan dukungan kepada kabupaten/kota yang membutuhkan. Seperti sembako dan kebutuhan lainnya.
"BPBD Lampung ini akan support apapun, tinggal ajukannya saja nanti kita akan kirim. Tapi harus dilakukan assessment Pusdalops dulu," jelasnya.
Meski demikian, dia menyebutkan, bencana yang terjadi di Lampung cepat mereda. Seperti banjir yang memang cepat meluap dan surut.
Sehingga, dia mengatakan, BPBD Lampung belum pernah menurunkan satgas secara langsung untuk membantu menangani bencana alam.
"Jadi kita memang bersyukur juga dengan fenomena di Lampung. Seperti banjir di Lampung Selatan, kemarin memang tinggi, tapi besoknya tim dari pusat datang sudah surut," terangnya.
Sementara, Gubernur Arinal Djunaidi menyatakan telah bersiap untuk menghadapi potensi bencana di Lampung.
Salah satunya, Arinal menyebutkan, Pemprov Lampung telah melantik anggota SAR yang akan siaga membantu penanganan bencana alam.
"Kita lakukan berbagai pencegahan, kemarin kita melantik anggota SAR. Jadi kalau ada apa-apa tim SAR sudah siap," kata Arinal. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya