MOMENTUM, Bandarlampung--Operasi pemisahan bayi kembar siam yang pertama kalinya dilakukan Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) berhasil.
Bahkan, kondisi bayi kembar Afifah dan Aliah itu dalam keadaan sehat pasca operasi pemisahan.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Bedah Anak RSUAM Billy Rosan saat diwawancarai, Kamis (16-3-2023).
Billy menjelaskan, operasi dilaksanakan pada Rabu (15-3-2023) yang dimulai pukul 07.00 WIB hingga 11.00 WIB atau sekitar 5 jam.
Dia menyebutkan, kedua bayi kembar siam itu dalam keadaan dempet tulang dada bagian bawah dan lever.
"Jadi saat itu kita lakukan pemisahan kulit. Karena kondisi kedua bayi ini dempet lever dan tulang dada bagian bawah. Jadi dilakukan pemisahan lever dulu," kata Billy.
Setelah berjalan selama dua jam, pemisahan lever pun berhasil dilakukan dengan dibantu Tim Bedah Anak Rumah Sakit Soetomo Surabaya. Berikutnya, tim memisahkan tulang dada bagian bawah yang berlangsung selama 1 jam. .
Kemudian setelah kondisi bayi sudah terpisah itu dilakukan penutupan bagian dada dan perut di dua kamar operasi, atau dilakukan secara terpisah dengan waktu hampir 2 jam.
"Jadi dari kita mulai memisahkan itu sampai selesai tertutup kembali saat ini prosesnya hampir 5 jam. Kami selesai sekitar jam 16.00 WIB," jelasnya.
Usai dioperasi, kedua bayi itu langsung dimasukkan ke ruang Insentif Care Unit (ICU) secara terpisah. Keduanya akan terus dipantau selama 48 jam.
"Alhamdulillah kondisi bayi baik dan stabil. Tapi belum bisa lepas dari mesin. Kita akan pantau sampai lima hari kedepan. Mudah-mudahan tidak ada kendala," tuturnya.
Dia menjelaskan, dalam operasi tersebut, yang paling sulit adalah saat pemisahan lever karena beresiko mengalami pendarahan dan bersinggungan dengan organ lainnya.
"Kalau tulang dada hanya kurang dari 5 centimeter dempetnya, jadi mudah dipisah. Tapi saat pelepasan bagian liver ini resiko pendarahan tinggi dan banyak sekali organ lain," jelasnya.
Menanggapi itu, orangtua bayi kembar siam itu merasa bersyukur. Mutiani, ibu dari kembar siam bahkan mengapresiasi operasi yang dilakukan RSUAM.
"Saya sempat sedih, tapi Alhamdulillah sudah lega. Terimakasih para dokter, terimakasih untuk Pemerintah Provinsi Lampung yang sudah membantu anak saya," kata Mutiani haru. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya