Pengusaha Sawmill Diduga Manipulasi Administrasi Perizinan

img
Camat Metro Utara, Wilastri memediasi warga dan pemilik sawmill. Warga mengaku terganggu dengan keberadaan usaha penggergajian kayu itu.

MOMENTUM, Metro--Keberadaan sawmill atau penggergajian kayu di Jalan Sriti Kelurahan Purwoasri diduga memanipulasi administrasi perizinan. Camat Metro Utara, Wilastri mengaku "kecolongan".

Dikatakan Wilastri, dalam administrasi perizinannya, lokasi sawmill seharusnya di Jalan Kutilang RW 03. Namun kenyataannya, berada di Jalan Sriti RW 08 Kelurahan Purwoasri.

"Saya merasa kecolongan. Seharusnya saya dulu yang tahu sebelum ke media," kata Wilastri, saat mediasi antara warga yang terdampak dan pengusaha sawmill, Selasa (8-5-2023).

Menurutnya, dengan kurangnya berkas perizinan tersebut, dia meminta pengusaha untuk melengkapi persyaratan.

"Tadi saya sudah koordinasi dengan Dinas Penanaman Modal Perizinan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP), memang pak Jarno telah mengantongi persyaratan, hanya saja tidak di lokasi ini. Itu terletak di Jalan Kutilang," kata dia.

Dengan demikian, Wilastri meminta pengusaha sawmill untuk segera melengkapi berkas perizinan yang ada.

"Jadi setelah ini, pak Jarno saya minta untuk melengkapi proses perizinan. Serta yang paling utama memiliki persetujuan lingkungan, itu yang harus dilengkapi," tambahnya

Dia menyebut, surat persetujuan lingkungan harus segera diminta untuk menerbitkan perizinan baru yang terletak di Jalan Sriti, RT 28 RW 08 setempat.

"Mudah-mudahan masyarakat yang terdampak ini setuju," ungkapnya.  

"Kami tidak tutup mata dan selalu terbuka kepada masyarakat. Kami akan membantu memecahkan suatu permasalahan yang terjadi agar tidak terjadi perseteruan antar warga," pungkasnya.

Terkait soal kebisingan yang diakibatkan operasional mesin sawmill tersebut. Pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan hidup (DLH) Kota Metro untuk konsultasi pendirian peredam suara.

"Kami turun ke sini untuk mediasi, baik dari masyarakat yang terdampak maupun pengusaha sawmill itu sendiri. Kami ingin mencari solusi terbaik, warga yang terdampak akan merasa nyaman dan usaha nya juga bisa berjalan," ungkapnya.

Dia menambahkan, untuk masyarakat yang memiliki penyakit akibat keberadaan sawmill tersebut, pihaknya ingin memberikan home care kepada warga.

"Nanti saya akan minta pertolongan ke Puskesmas, tadi keluhan nya tidak bisa tidur karena setiap malam terganggu akan bongkar kayu itu. Mudah-mudahan setelah kesepakatan ini berjalan, warga tidak lagi terganggu," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, pengusaha sawmill, Jarno alias Tiwul berjanji segera mendirikan peredam suara terhadap usahanya. "Antisipasi pertama saya untuk membuatkan peredam. Karena saya sendiri perlu dibina dan ditegur," ungkapnya.

Meskipun begitu, Jarno juga merasa bersalah karena telah mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar sawmill tersebut.

"Saya akan mengikuti permintaan dari warga yang terdampak m. Tapi saya pribadi minta diberikan bimbingan. Rencana membuat peredam ini akan berjalan secepatnya sebelum berganti bulan," kata dia.

"Insyaallah dua hari lagi saya langsung buat bangunan untuk membuat peredam. Karena itu jalan yang terbaik maka akan saya lakukan," lanjutnya.

Dia juga berjanji, untuk melakukan proses bongkar kayu akan dilakukan pada siang hari, meskipun sudah larut maksimal akan dilakukan jam sembilan malam

"Bongkar muatnya juga saya sanggupi. Saya berupaya untuk turun di jam kerja bukan lagi malam hari," pungkasnya.(**)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos