MOMENTUM, Bandarlampung--Salah seorang kontingen Pramuka Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) berkesempatan tampil di hadapan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Lidia Novita Sari, mahasiswi UIN RIL ini terpilih menjadi petugas pembaca Dasa Dharma Pramuka saat pembukaan Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) XVI Tahun 2023, Senin (22-5-2023).
UIN Raden Intan Lampung diketahui mengikutsertakan kontingen lengkap yang terdiri dari 16 peserta (8 putera dan 8 puteri).
Pimpinan Kontingen Prof Dr H A Afif Anshori MAg didampingi dua orang Pembina Pendamping yaitu Yudesta Erfayliana MPd dan Yeni Rosmaini SE MEI mengatakan, kegiatan tersebut sebagai wadah mengembangkan Gerakan Pramuka di lingkungan PTK, terutama dalam mengaktualisasikan segala potensinya di tengah-tengah masyarakat.
"Terdapat beberapa bentuk kegiatan pada PWN PTK XVI tahun 2023 ini yang berupa kegiatan umum, kegiatan bakti fisik, bakti non-fisik, pengembangan wawasan dan keterampilan serta malam pentas Seni Budaya Nusantara," kata dia.
Kegiatan tersebut, lanjut dia, dihadiri oleh 1.200 peserta yang berasal dari 68 Perguruan Tinggi Keagamaan se-Indonesia dan 4 Madrasah Aliyah negeri di Provinsi Gorontalo.
Pembukaan PWN ke-16 ditandai dengan pemukulan alat musik tradisional Gorontalo Palo-Palo oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Kwarnas Budi Waseso, Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya, Dirjen Pendis Muhammad Ali Ramdhani, Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo Zulkarnaen Suleman, dan Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo.
"Pembukaan juga dimeriahkan dengan pagelaran budaya Nusantara yang dilanjutkan dengan defile kontingen dari PTK se Indonesia. Saat defile, Kontingen UIN RIL menampilkan pakaian adat Lampung Saibatin," tuturnya.
PWN PTK 2023 ini akan berlangsung di Bumi Perkemahan IAIN Sultan Amai Gorontalo selama 6 hari pada 22 hingga 27 Mei 2023 dengan mengusung tema “Merawat Keberagaman dalam Bingkai Moderasi Beragama” dengan Sub tema: “Penguatan Moderasi Beragama Untuk Mencapai Sustainable Development Goals (SDGs)”.
Agenda dua tahunan Kementerian Agama (Kemenag) tersebut, sebagai wadah untuk memperkuat nasionalisme, patriotisme, dan solidaritas antar sesama dalam bingkai NKRI dengan mengedepankan semangat moderasi beragama.(**)
Editor: Agus Setyawan