Jemaah Haji Lampung Diminta Tidak Terlalu Bersemangat ke Masjidil Haram

img
Jelang puncak ibadah haji, jemaah di Masjidil Haram membludak hingga memadati halaman masjid.

MOMENTUM, Mekkah--Mengingat semakin padatnya jemaah haji di Mekkah, serta semakin dekatnya masa puncak ibadah haji, diminta kepada jamaah tidak terlalu rutin shalat fardu di Masjidil Haram.

Imbauan yang disampaikan ketua kloter dan panitia Jemaah Haji Indonesia itu, bertujuan agar para jemaah haji dalam kondisi fit sehingga bisa melaksanakan wukuf di padang Arafah.

Apalagi sarana transportasi yang dimanakan bus solawat mulai Ahad sore kemarin sudah dibatasi. Hanya satu dua bus yang mengantar jamaah dari hotel menuju Masjidil Haram.

Imbauan disambut baik jemaah asal Lampung yang bermahtab di Hotel Al Kiswah. Sejak kemarin, hanya sebagian kecil jemaah melakukan slalat fardu di Masjidil Haram.

"Puncak haji mulai 8 Dzulhijjah yang diperkirakan akan jatuh pada 26 Juni 2023. Jaga fisik, jangan terlalu bersemangat. Kita belum melakukan pelaksaan ibadah haji," ujar Purna Irawan, pembimbing haji Kelompok Terbang (Kloter) 49-JKG di Hotel Al Kiswah, Senin 19 Juni 2023.

Menjelang pelaksanaan puncak ibadah haji, jemaah haji Indonesia diminta menjaga stamina dan kesehatan agar dapat melaksanakan rukun ibadah haji dapat lancar.

Kendaraan yang mengangkut jemaah haji dari maktab ke Masjidil Haram mulai dibatasi.

Menurut Purna Irawan ibadah haji merupakan ibadah yang membutuhkan kesehatan dan kebugaran tubuh yang baik. Karena hampir seluruh aktivitas rukun ibadah haji membutuhkan kegiatan fisik. Seperti saat bermalam dan wukuf di Arafah, melempar jumroh, serta tawaf dan sai di Masjidil Haram.

"Tawaf itu mengelilingi kabah tujuh kali putaran. Sai, berjalan dari bukit Sofa dan Marwa, juga tujuh kali. Itu membutuhkan energi dan tenaga yang fit agar tidak kelelahan," katanya.

Belum lagi di Arafah, jemaah haji harus bermalam serta melaksanakan wukuf. Kondisi cuaca di Tanah Suci saat ini yang cukup panas, akan membuat tubuh mudah lelah. Terutama bagi jemaah Indonesia yang biasanya di Tanah Air cuacanya hanya sekitar 30 derajat Celsius.

"Cuaca di Tanah Suci cukup tinggi. Saat ini sekitar 40 derajat Celsius. Jauh dibandingkan dengan di Tanah Air. Bagi jemaah Indonesia cuaca itu akan mudah lelah," katanya.

Karena itu, dia meminta jemaah haji untuk menjaga dengan baik kesehatan dan staminanya. Dengan makan dan istirahat yang cukup. Juga, tidak menforsir melaksanakan ibadah dengan datang ke Masjidil Haram.

Bahkan, dia menekankan kepada jemaah haji yang berusia lanjut untuk sementara melaksanakan ibaah di maktab masing-masing. Agar stamina dan kesehatannya tetap terjaga.

"Banyak minum air putih, konsumsi suplemen atau vitamin. Jaga makanan dan istirahat yang cukup," katanya. Seraya menyebutkan, puncak ibadah haji akan dimulai pada 26 Juni 2023. (*)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos