MOMENTUM, Blambanganumpu--Pemerintah Kabupaten Waykanan komitmen melakukan berbagai upaya penurunan angka stunting—gangguan pertumbuhan tubuh pada anak karena kekurangan asupan nutrisi. Akibatnya, selain pertumbuhan tubuh tidak normal atau cebol, stunting juga menyebabkan daya tahan tubuh anak rentan serangan penyakit tidak menular.
Terkait hal tersebut, Wakil Bupati Waykanan Ali Rahman mengatakan, upaya penurunan stunting harus dilakukan sedini mungkin dengan melibatkan multisektor.
"Untuk lebih mengoptimalkan dan mengefektifkan percepatan penurunan stunting, Pemkab Waykanan menerbitkan regulasi berupa peraturan bupati nomor: 38 tahun 2022," kata wabup pada acara Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Waykanan, Senin (13-3-2023).
Dengan landasan perbup tersebut, Pemkab Waykanan melaksanakan sejumlah program percepatan penurunan stunting, antara lain: membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mulai dari tingkat kabupaten hingga desa, menetapkan 31 kampung sebagai Desa Lokasi Fokus Penanganan Stunting pada Tahun 2023.
"Dengan berbagai upaya yang kita lakukan,prevalensi stunting di Kabupaten Waykanan sejak tahun 2019 hingga 2022 terus menurun," ungkapnya.
Pada tahun 2019 penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Waykanan mencapai 27,7 persen. Kemudian tahuan Tahun 2021 menjadi 20,7 persen dan tahun 2022 kembali turun menjadi 18,4 persen.
Wabup berharap, kegiatan rembuk stunting tersebut semakin memperkuat komitmen seluruh elemen di Kabupaten Waykanan untuk lebih mempercepat penurunan stunting.
"Sampai tahun 2024 mendatang kitat targetkan seluruh kampung di Waykanan mejadi Lokus Penanganan Stunting.
Karena itu, jari ini kita bersama-sama mendeklarasikan komitmen percepatan penurunan stunting terintegrasi, sebagai bukti keseriusan Pemkab Waykanan dalam penanganan dan pencegahan stunting," tegasnya.
Pada Rembuk Stunting itu juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman kerjasama terkait upaya penurunan stunting antara pemkab setempat dan Institut Al Ma'arif Waykanan.
Selain sejumlah kepala organisasi perangka daerah, rembuk stunting itu juga dihadiri Tim Penggerak PKK, Gabungan Organisasi Wanita dan Organisasi Profesi Kesehatan di Kabupaten setempat. (**)
Editor: Munizar