Sementara bakal calon presiden (Capres) Anies Baswedan dipastikan gagal, karena koalisi partainya terus tergerus.
Pernyataan Adian langsung ditimpali koalisi perubahan. Mereka menyebut pernyataan itu sebagai operasi politik dan propaganda. Sebagai upaya menjegal laju pencalonan Anies pada pilpres mendatang.
Wakil Ketua Bidang Media dan Komunikasi Partai NasDem Provinsi Lampung Rakhmat Husein DC mengatakan pihaknya tak menghiraukan apa yang dikatakan Adian.
"Adian itu partai apa? Yang mengusung Anies itukan NasDem, PKS, Demokrat. Seharusnya Adian itu jangan ikut campur urusan partai lain," kata Husein--sapaan akrabnya--, kepada harianmomentum.com, Rabu (5-7-2023).
Dia meminta Adian fokus mengurus capres yang diusung partainya. Tanpa menjegal capres dari partai lain.
"Urus aja capresnya, kenapa harus ngatur-ngatur dan mengira soal Anies. Yang ngusung Anies itu kita (NasDem, PKS, Demokrat), bukan partainya Adian," tegasnya.
Husein menuturkan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan segala sesuatu untuk terus mengsosialisasikan Anies Baswedan.
"Kita tengah mempersiapkan semuanya, cetak kaos, atribut segala macam untuk pencapresan Anies. Jadi ini semua hanya khayalannya Adian aja," tuturnya.
"Kami yang mengusung Anies, kami ingin menang pakai cara kami. Adian harus menjaga bicaranya, jangan 'lemes'," tambah dia.
Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PKS Provinsi Lampung Aep Saripudin menyampaikan pendukung Anies Baswedan semakin besar.
"Pendukung Anies justru semakin besar, bagai bola salju. Semakin anies di tekan, dukungan semakin masif," kata Aep.
Dia membeberkan, bahwa saat ini upaya penjegalan Anies menjadi capres kian bergulir. Namun, dia mengklaim partainya tetap solid mendukung Anies.
"Dan sampai dengan hari ini, koalisi perubahan tetap solid mendukung Anies," bebernya.
Terlebih, lanjut Aep, para pengurus dan kader partai koalisi perubahan sampai dengan hari ini terus mensosialisasikan Anies Baswedan sebagai capres dari tiga partai (NasDem, PKS, Demokrat). (**)
Editor: Muhammad Furqon
