MOMENTUM, Metro--Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Metro Herman Susilo mengaku lupa besaran anggaran rutin pemeliharaan alat berat yang dikelola satuan kerja tersebut.
"Memang benar setiap tahun ada anggaran pemeliharaan rutin alat berat. Tapi untuk nominalnya itu beda-beda dan seperti apa. Saya lupa," kata Herman saat dikonfirmasi Harianmomentum.com,terkait jebloknya realisasi PAD retribusi alata berat selama tiga tahun terakhir, Kamis (10-8-2023).
Dia menyebut, belum lama ini pihaknya melakukan perbaikan alat berat yang rusak. "Tahun ini kami ganti oli sama dandan, karena wales yang empat ton itu rusak dan sekarang sudah bisa turun," terangnya.
Meski dia sebagai pejabat pemberi informasi publik (PPIP) di satuan kerja tersebut, Herman menyarankan Harianmomentum.com mengkonfirmasi terkait anggaran rutin itu ke bidang Bina Marga.
"Kalau tahun-tahun lalu. Saya tidak tahu karena belum di sini (DPUTR). Tahun lalu kan masih dikelola Bidang Marga, konfirmasi saja ke sana. Orangnya mungkin sudah pindah tugas, tapi masih ada di Metro. Kabid nya siapa dulu," kilahnya.
Baca juga: Realisasi PAD Jeblok
Menurut dia, alokasi anggaran rutin tahun-tahun lalu merupakan tanggung jawab pejabat yang mengelola anggaran pemeliharaan rutin alat berat.
"Kalau di tahun lalu kan ada orangnya yang bertanggung jawab soal pemeliharaan rutin dan PAD nya. Ditanya, waktu itu kok gak bisa mencapai target. Mereka kan yang tahu," ucapnya.
Dia menyebut juga, kondisi alat berat yang dikelola pihaknya, saat ini sudah usang dan ketinggalan zaman. "Alat kami kan alat sudah 20 tahun. Sementara banyak swasta yang alatnya lebih bagus lebih canggih. Alat kami ini sudah ketinggalan zaman," cetusnya.
Menurut dia, tahun ini DPUTR mengelola anggaran Rp70 miliar untuk kegiatan fisik insfrastruktur. Sedangkan target PAD dari penyewaan alat berat, tahun ini dipatok Rp45 juta. Untuk penyewaan alat berat, DPUTR Kota Metro mematok tarif Rp700 permeter.
"Kalau saya prinsipnya, saya setorkan PAD nya. Gitu aja sih. Susahnya apa. Kalau memang nanti tidak sampai target, mau ngomong apa. Masak saya mau dipenjara karena itu gak sampai target, terus saya disalahkan. Kecuali duit itu saya pakai pribadi," katanya. (**)
Editor: Munizar