Komisi I DPRD Lampung Panggil Kepala Inspektorat dan Kepala BKD

img
Rapat dengar pendapat di ruang Komisi I DPRD Lampung. Foto : Ardi Munthe

MOMENTUM,Bandarlampung -- Komisi I DPRD Lampung memanggil dua pejabat daerah untuk menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) terkait kasus dugaan penganiayaan pegawai magang di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung.

Kedua pejabat itu, Kepala Inspektorat Provinsi Lampung Fredy, dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Lampung, Meiry Harika Sari.

RDP yang berlangsung pada Selasa 15 Agutus 2023 di ruang rapat Komisi I DPRD Lampung, itu dipimpin Ketua Komisi I, Yozi Rizal.

"Kita melakukan rapat dengar pendapat dengan BKD dan Inspektorat terkait dengan pemberitaan mengenai peristiwa yang kita sayangkan terjadi di Kantor BKD Lampung," ucap Yozi Rizal.

Yozi menyampaikan, hasil dari RDP motif sementara dari kasus yang membuat viral seantero Lampung bahkan nasional itu adalah terkait senior-junior.

"Soal Seperti apa motif saya kira sederhana ini antara senior dan junior, dan sejauh yang kita tau dan dalami antara DRZ dan lima orang ini kan tidak saling kenal, sehingga tidak ada unsur dendam atau apa yang memotivasi. Jadi ini murni bagaimana memberi pelajaran ke juniornya tapi mungkin pelajaran yang kebablasan," jelasnya.

Kemudian Yozi menyampaikan, bahwa para praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tersebut masuk, pada Ahad 6 Agustus 2023.

"Adik-adik purna praja angkatan 30 ini, baru diterima tanggal 6 Agustus, dan tanggal 8 Agustus terjadi insiden ini. Nah, statusnya sebetulnya masih ada di Kementerian Dalam Negeri yang dititipkan kepada Pemerintah Provinsi untuk magang, dan mereka status masih calon pegawai," tuturnya.

Namun, Yozi juga menambahkan pihaknya tidak mau berasumsi, semua hal terkait motif diserahkan kepada pihak berwajib yang menangani kasus ini.

"Tapi, sekali lagi kita bukan ranahnya untuk menjustifikasi di ruangan ini. Apalagi ini menyangkut tentang pidana, ada asas praduga tak bersalah. Karena kita bukan penyidik. Jadi soal ini coba kita luruskan," paparnya.

Disinggung, apakah insiden (pemukulan) ini sudah menjadi tradisi. Yozi tidak bisa menjelaskan secara rinci.

"Ini masih kita pelajari, tradisi atau bukan. Makanya tadi kita sepakat dengan kawan-kawan kita akan datangi IPDN. Walaupun mungkin, kita sudah tau jawabannya pasti mereka tidak tahu. Namun, kita akan coba cari, supaya harapan kita semua peristiwa seperti ini tidak terulang lagi," jelas dia.

"Karena masih banyak hal yang bisa dilakukan dalam pembinaan antara junior dan senior tanpa harus melakukan hal seperti itu (pemukulan)," sambung Yozi. (*)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos