MOMENTUM, Bandarlampung--Sebagai penggagas dan pencipta program Kartu Petani Berjaya (KPB), Gubernur Arinal Djunaidi mendapat gelar Doktor Honoris Causa Bidang Ilmu Ekonomi dari Universitas Lampung (Unila).
Gelar diberikan kepada Arinal pada sidang promosi di Gedung Serba Guna (GSG) Unila, Bandarlampung, Kamis 26 Oktober 2023.
KPB dinilai berkontribusi dalam pembangunan Lampung serta memeberikan manfaat kepada masyarakat, terutama di sektor pertanian Lampung.
Pemberian gelar kehormatan ini didasari Peraturan Menristekdikti Nomor 6 Tahun 2015 tentang Statua Unila dan Prosedur Pemberian Dr.(H.C.) yang diatur dalam Peraturan Menristekdikti Nomor 65 Tahun 2016 tentang Gelar Doktor Kehormatan.
Foto bersama pada penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa (HC) kepada Arinal Djunaidi di Universitas Lampung.
"Unila baru pertama kali memberikan doktor HC karena inovasinya kepada Lampung melalui KPB yang sekarang sudah bertransformasi digital menjadi e-KPB. Ini bukti bahwa Unila menghasilkan alumni yang berinovasi," kata Lusmeilia.
Pada akhir sidang promosinya, Arinal mengatakan, dari program KPB memerlukan kolaborasi seluruh elemen baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota.
"Apa yang saya peroleh hari ini tidak lain merupakan salah satu bukti kerja tim dan kolaborasi kita semua, ini perlu kita teruskan pada massa yang akan datang," kata Arinal.
Arinal juga mengapresiasi Universitas Lampung sebagai tempat ia dulu mengenyam pendidikan, yang hingga kini semakin melesat kualitasnya.
"Universitas Lampung sebagai institusi yang telah mendidik saya juga layak mendapatkan penghargaan yang tinggi dari pemerintah maupun masyarakat," ujarnya.
Berikut beberapa hasil capaian dari program KPB:
1.Transaksi penebusan pupuk bersubsidi melalui e-KPB tahun 2021 hingga 2023 mencapai Rp56,04 miliar.
2. Penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) di Provinsi Lampung mengalami peningkatan sebesar Rp3,48 triliun (46,9 persen), dari sebelumnya Rp7,42 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp10,9 triliun pada tahun 2022, Program KPB memberikan kontribusi sebesar Rpl triliun(28,7 persen).
3. Peningkatan produktivitas padi sebesar 5,2 kw/ha (11,249 persen) peningkatan luas panen padi seluas 54.153 ha (11,67 persen) produksi jagung meningkat 766.729 ton (32.29 persen) dan umbi basah ubi kayu meningkat 1.790.044 ton (36,32 persen).
4. Program revitalisasi lada, yaitu intensifikasi tanaman lada seluas 400 hektare rehabilitasi lada seluas 525 hektare uji coba lada sambung tahan phytophthora seluas 350 hektar sekolah lapang budidaya lada sambung seluas 450 hektare.
5. Kegiatan bantuan restocking penebaran ikan pada tahun 2022 dilakukan di 8 kabupaten/kota dengan jenis ikan ikonik, antara lain sebanyak 250.000 ekor benih Jelabat 262.500 ekor benih Patin 250.000 ekor benih Nila 375.000 ekor benih Baung dan 1.500 ekor benih ikan Belida.
6. Asuransi ketenagakerjaan untuk petani lanjut usia sebanyak 1.179 petani.
7. Asuransi ketenagakerjaan untuk perkebunan sebanyak 1.000 petani.
8. Asuransi ketenagakerjaan untuk petani hutan sebanyak 1.000 petani.
9. Asuransi ketenagakerjaan untuk nelayan sebanyak 1.150 petani.
10. Asuransi Nelayan Berjaya sebanyak 4.750 nelayan.
11. Asuransi usaha tani untuk komoditas padi mencapai 26 ribu hektare.
12. Asuransi usaha ternak sapi AUTS sebanyak 2.500 ekor.
13. Beasiswa anak petani tidak mampu sebanyak 217 mahasiswa pertanian. (*)
Editor: Muhammad Furqon