Libatkan 14 BUMN, Pasar UMKM di PKOR Wayhalim Mulai Dibangun

img
Peletakkan batu pertama oleh Gubernur Arinal Djunaidi dan pimpinan 14 BUMN

MOMENTUM, Bandarlampung--Pasar UMKM yang bakal menjadi pusat oleh-oleh khas Lampung mulai dibangun.

Pembangunan itu ditandai dengan peletakkan batu pertama (groundbreaking) di PKOR Wayhalim Bandarlampung, Senin (30-10-2023).

Gubernur Arinal Djunaidi menjelaskan, pembangunan Pasar UMKM itu dibiayai 14 BUMN melalui program corporate social responsibility (CSR) atau tanggungjawab sosial atau 

"Setelah melalui proses yang cukup panjang, hari ini kita patut bersyukur dapat  menyaksikan pelaksanaan pembangunan Pasar UMKM yang sepenuhnya dibiayai oleh dana CSR," kata Arinal.

Gubernur berharap, dengan adanya pembangunan pasar tersebut dapat membantu pelaku UMKM di Provinsi Lampung.

"UMKM ini sangat berperan dalam penyerapan tenaga kerja maupun bagi pertumbuhan ekonomi," jelasnya.

Terlebih, Lampung 273.457 UMKM yang terdiri dari usaha mikro 263.778 unit, usaha kecil 9.303 dan 376 usaha menengah. 

"Potensi kuantitas UMKM tersebut merupakan pelaku ekonomi yang harus terus kita pelihara dan jaga demi pembangunan ekonomi Lampung yang maju dan berkualitas," terangnya.

Arinal menilai, Pasar UMKM yang dibangun di PKOR Wayhalim merupakan lokasi yang strategis.

"Selain letaknya di Jalan Soekarno-Hatta, juga karena terkoneksi langsung dengan  pintu jalan tol Kotabaru yang terhubung dengan Bandara Raden Inten II dan Pelabuhan Bakauheni," tuturnya.

Sehingga, diharapkan Pasar UMKM akan lebih mudah dijangkau masyarakat yang berkunjung ke Lampung.

Arinal juga berharap, Pasar UMKM menjadi etalase bagi produk-produk unggulan dari kabupaten/kota. Sekaligus sebagai pusat pengembangan inovasi bagi pelaku UMKM.

Sementara, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Lampung Kusnardi menjelaskan, Pasar UMKM ditargetkan selesai pada bulan April 2024.

"Untuk waktu pelaksanaan pembangunan 240 hari, yang diperkirakan selesai 17 April 2024," kata Kusnardi.

Menurut dia, pembangunan itu melibatkan 14 BUMN. Seperti: PT Bank Rakyat Indonesia, PT Bank Negara Indonesia, PT Bank Mandiri, PT Pelindo, PT Pertamina, PT Pupuk Indonesia, PT Perusahaan Gas Negara dan PT Jasa Raharja.

Kemudian, PT Asuransi Kredit Indonesia, PT Mineral Industri Indonesia, PT Jaminan Kredit Indonesia, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, PT Perkebunan Nusantara 3 dan PT Telekomunikasi Indonesia. (**)









Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos