MOMENTUM, Bandarlampung--Suasana cair penuh makna mewarnai seremoni temu pamit jajaran pimpinan PTPN I Regional 7 (dh. PTPN VII), di Bandarlampung, Sabtu (16-12-2023). Meskipun demikian, pesan-pesan produktif untuk menyongsong masa depan perusahaan yang lebih cerah tetap tersampaikan.
Prosesi ini memang berbeda dengan pergantian pimpinan sebelumnya. Sebab, pergantian ini seiring perubahan entitas dari PTPN VII sebagai Anak Perusahaan PTPN III (Persero) berubah menjadi PTPN I Regional 7, bagian dari PTPN I sebagai surviving entity Subholding Supporting.Co, melalui penggabungan dengan 8 (delapan) PTPN lainnya. Sejalan dengan ini diikuti juga perubahan-perubahan pada tubuh organisasi terkait nomenklatur serta penataan posisi dan jabatan, meskipun ruang lingkup operasional dan wilayah kerjanya tetap sama.
Momen ini sangat istimewa karena seluruh pejabat teras baik Manajemen Puncak PTPN I Regional 7 serta Manajemen Puncak dan Dewan Komisaris PTPN VII yang telah berakhir masa tugasnya hadir. Mantan Dewan Komisaris PTPN VII Nurhidayat, R. Wiwin Istanti, dan Mahmud serta mantan Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy yang kini mendapat amanah sebagai Direktur Pemasaran dan Komersil PTPN IV dan mantan SEVP Operation 1 PTPN VII Budi Susilo yang saat ini menjabat sebagai SEVP Operation PTPN IV Regional 2, seluruhnya hadir.
Acara diawali dengan prosesi penyambutan Region Head PTPN I Regional 7 Denny Ramadhan oleh jajaran Manajemen Puncak PTPN VII dengan pemasangan songkok khas adat Lampung Pepadun yang melambangkan penyerahan kepemimpinan pengendalian operasional, lalu penyerahan keris khas Sumatera Selatan serta pemasangan selendang tapis Lampung dan selendang batik besurek khas Bengkulu yang melambangkan penerimaan dan penghormatan kepada pemimpin yang baru serta rasa syukur dan doa pengharapan untuk kejayaan PTPN I Regional 7 di masa mendatang.
Pada sambutannya, Ryanto Wisnuardhy membuka dengan beberapa “joke” segar. Dia melantunkan dua pantun manis aktual tentang kondisi pertemanan selama dua setengah tahun memimpin PTPN VII. Terkait beberapa pejabat yang harus menyudahi tugasnya dengan sebutan “barisan para mantan” dan disambut dengan gemuruh tepuk tangan, dia juga menyampaikan beberapa catatan kritis dengan sangat detail dan presisi. Lebih jauh, dia juga memberikan support kepada Manajemen PTPN I Regional 7 bahwa masa depan akan cemerlang pada saatnya.
Sementara itu, Denny Ramadhan dalam sambutannya membuka dengan menyebut PTPN I Regional 7 sebagai satu-satunya bagian PTPN I yang secara nama masih tetap menggunakan ekstensi “tujuh”. Demikian juga dengan wilayah kerja, masih sama yakni berada di Provinsi Lampung, Sumsel, dan Bengkulu.
“Semoga nama ini akan menjadi doa dan harapan kita untuk memacu kinerja lebih baik lagi,” kata dia.
Setelah mengenalkan identitas secara gamblang, Denny yang sebelumnya menjabat sebagai SEVP Operation di PTPN I di Aceh menyampaikan harapan-harapan yang dilandasi dengan rasa optimisme aset nama besar PTPN VII. Denny mengatakan, nama PTPN VII pada masa lalu memiliki reputasi yang tinggi dan leading dibandingkan beberapa PTPN lainnya.
“Saya sangat optimistis Regional 7 PTPN I ini akan melejit dengan sejumlah resources yang ada saat ini. Sebab, kita punya sejarah dan track record yang gemilang. Bahkan, PTPN VII pernah menjadi kandidat yang akan mencatatkan perusahaannya di bursa saham melalui IPO (Initial Public Offering). Ini adalah modal moral yang harus kita kejar,” kata Regional Head yang meniti karier lama di PTPN VI.
Denny juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada Ryanto Wisnuardhy selaku Direktur serta Dewan Komisaris yang telah menjalankan tugas pengawasan sampai akhir masa penugasan. Menurut Denny, pencapaian PTPN VII selama ini merupakan legacy yang luar biasa. Sebab, kata dia, PTPN VII dalam beberapa tahun terakhir menghadapi dinamika yang cukup tinggi dan menguras energi.
“Atas nama Manajemen, saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pak Ryan sebagai Direktur, Pak Nurhidayat sebagai Komisaris Utama beserta Bu Wiwin dan Pak Mahmud sebagai Komisaris Anggota yang telah membawa perusahaan sampai pada posisi ini. Mohon dukungan dan doanya agar kami dapat mencapai kinerja terbaik", kata dia.
Atmosfer kekeluargaan terus mewarnai seluruh sesi acara. Setidaknya tujuh pejabat diberi waktu untuk memberi sambutan serta kesan dan pesan di hadapan puluhan tamu yang hadir. Lebih dari sekadar harapan dan saran, semua pejabat yang menyampaikan sambutan membuat jokes yang mengisahkan suka duka berkiprah di PTPN VII.
Kepada semua pejabat yang mengakhiri masa tugas dan berpindah amanah saling menyerahkan cinderamata. Album kolase foto perjalanan karier di PTPN VII, berbagai jenis wastra, souvenir prototipe senjata tradisional dan berbagai bentuk cinderamata yang diharapkan menjadi pengingat masa lalu. (**)
Editor: Agus Setyawan