MOMENTUM, Bandarlampung--Kinerja perekonomian Provinsi Lampung triwulan IV 2023 tumbuh sebesar 5,40% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,93% (yoy).
Secara historis, perkembangan tersebut sejalan dengan perekonomian pada triwulan IV 2022 yang tercatat tumbuh sebesar 5,05% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan dengan 3,91% (yoy) pada triwulan III 2022.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Junanto Herdiawan memaparkan, "Relatif tingginya pertumbuhan pada triwulan laporan ditopang oleh peningkatan seluruh komponen permintaan. Secara nominal, perekonomian Lampung pada triwulan IV 2023 berdasarkan ADHB tercatat sebesar Rp112,26 triliun dan berdasarkan ADHK (2010) sebesar Rp66,78 triliun,"ujarnya.
Kuatnya kinerja ekonomi Lampung triwulan IV 2023 utamanya didukung oleh meningkatnya kinerja Investasi dan tetap kuatnya kinerja konsumsi rumah tangga.
Kinerja investasi yang tercermin dari PMTB tercatat tumbuh sebesar 7,08% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan 4,37% (yoy) pada triwulan sebelumnya, utamanya ditopang oleh kinerja investasi swasta di sektor Penyediaan Akomodasi, Makan dan Minum.
Adapun konsumsi RT turut menopang kinerja perekonomian Lampung pada triwulan IV 2023 dengan tumbuh sebesar 4,64% (yoy), meski sedikit melambat jika dibandingkan dengan 5,21% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Tetap kuatnya kinerja konsumsi RT didorong oleh meningkatnya permintaan pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan aktivitas pada sektor pariwisata sejalan dengan kenaikan jumlah kunjungan wisatawan yang tercermin dari tetap positifnya pertumbuhan Tingkat Penghunian Kamar (TPK).
Dari sisi sektor eksternal, peningkatan ekonomi Lampung pada priode laporan juga didukung oleh kinerja Ekspor dan Impor pada triwulan IV 2023 yang tercatat tumbuh masing-masing sebesar 4,44% (yoy) dan 4,80% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan periode sebelumnya yang hanya tumbuh masing-masing 0,44% (yoy) dan 1,40% (yoy).
Peningkatan ekspor terutama berasal dari tumbuhnya ekspor produk CPO dan turunannya, kopi dan lada, serta ikan dan udang yang masing- masing tercatat tumbuh positif dan meningkat dari triwulan sebelumnya.
Di sisi lain, peningkatan komponen impor terutama disebabkan oleh meningkatnya impor gula industri sejalan dengan akselerasi pertumbuhan industri pengolahan.
Dari sisi Lapangan Usaha (LU), pertumbuhan kinerja Konstruksi, Perdagangan Besar Eceran, Transportasi dan Pergudangan, serta Akomodasi Makan dan Minum mendorong akselerasi perekonomian Lampung pada triwulan IV 2023.
Kinerja LU Konstruksi tercatat tumbuh sebesar 15,03%, lebih tinggi dibandingkan 9,49% (yoy) pada triwulan sebelumnya sejalan dengan peningkatan realisasi pengadaan semen, indeks nilai konstruksi yang positif, serta pembangunan beberapa proyek pembangunan di sektor Akomodasi, Makan dan Minum.
Kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran tumbuh 8,16% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 7,15% (yoy) pada triwulan sebelumnya, terutama didorong oleh peningkatan permintaan menjelang HBKN Nataru dan belanja calon legislatif pada periode kampanye di tahun politik.
Lebih lanjut, kinerja LU Transportasi dan Pergudangan tercatat tumbuh 11,03% (yoy), melambat jika dibandingkan 13,07% (yoy) pada triwulan sebelumnya didorong oleh peningkatan pada sebagian besar moda transportasi seperti angkutan rel, penyeberangan, dan angkutan udara sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat pada periode HBKN Nataru dan libur sekolah. Sektor Akomodasi dan Makan Minum tercatat tumbuh 9,78% (yoy), meskipun lebih rendah dibandingkan dengan 11,84% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Tetap kuatnya kinerja LU Akomodasi dan Makan Minum sejalan dengan maraknya penyelenggaraan event, seperti Festival Pekan Raya Lampung (PRL) dan dibukanya gerai makanan baru.
Di sisi lain, kinerja positif perekonomian Lampung pada triwulan IV tertahan oleh menurunnya kinerja LU Pertanian, LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tercatat terkontraksi 0,40% (yoy), melambat dibandingkan 1,17% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Penurunan kinerja LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan terutama disebabkan oleh penurunan luas panen komoditas padi dan jagung pada periode kemarau panjang (El Nino).
Bank Indonesia memandang perbaikan kinerja ekonomi Provinsi Lampung akan terus berlanjut, meski risiko dari sektor eksternal masih perlu diwaspadai. Untuk memperkuat momentum pemulihan ekonomi, beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain: Pertama, Memperkuat permintaan domestik melalui peningkatan produktivitas Lapangan Usaha Utama Pertanian khususnya subsektor tanaman pangan. Hal tersebut dapat dicapai melalui peningkatan pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan) dan sarana produksi pertanian (saprotan), memastikan ketersediaan air, penguatan akses pembiayaan bagi petani, serta memastikan ketersediaan pupuk berkualitas.
Kedua, Menjaga sinergi dan kolaborasi antar lembaga untuk meningkatkan ketahanan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut dapat dicapai melalui mendorong hilirisasi di sektor pertanian, memperkuat kolaborasi dengan akademisi dalam mengembangkan produk olahan, serta memperkuat koordinasi pengendalian inflasi melalui sinergi TPIP-TPID dan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).(*)
Editor: Agus Setyawan