PTPN I--PT SGN Target Produksi 4,2 Juta Ton Gula Putih

img

MOMENTUM, OGAN ILIR---Peraturan Presiden No.40/2023 tentang target Swasembada Gula Nasional pada 2028 terus direspons secara progresif oleh BUMN Perkebunan yang mengelola industri gula. PTPN I sebagai Subholding Supporting Co yang diberi mandat mengelola kebun tebu milik PTPN berkolaborasi dengan PT Sinergi Guna Nusantara (SGN) yang mengelola pabrik gula seluruh PTPN menargetkan produksi gula tahun 2024 sebanyak 4,2 juta ton.

Pernyataan bersama itu disampaikan Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas saat memberi sambutan pada acara tanam dan tebang tebu perdana di PT Buma Cima Nusantara, salah satu anak usahanya yang berada di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Senin (3/6/24). Pernyataan yang sama juga disampaikan Dodik Ristiawan, Direktur Operasional PT SGN saat memberi sambutan pada acara buka giling Pabrik Gula Cinta Manis, salah satu pabrik yang dikelola PT SGN pada hari yang sama. Kedua pejabat ini saling hadir pada dua acara dalam entitas berbeda tetapi dalam satu holding PTPN III (Persero).

Agenda Tanam dan Tebang Perdana PT BCN dilaksanakan pagi di Petak 139 Afdeling 7 Unit Cinta Manis. Selain Dodik Ristiawan, acara dihadiri Direktur Operasional PTPN I Fauzi Omar, Direktur Pemasaran dan Manajemen Aset Landi Rizaldi Mangaweang, dan Direktur PT BCN Irma Kurniawati sebagai tuan rumah. Pejabat utama lainnya antara lain SEVP Operation Regional 7 Wiyoso, SEVP Business Support Regional 7 Bambang Agustian, SEVP Business Support PTPN IV Regional 7 KSO Bambang Eko Prasetyo, dan belasan pejabat lainnya.

Pada sambutan pengantarnya, Direktur PT BCN Irma Kurniawati melaporkan kondisi terkini tanaman tebu yang mulai dipanen dan yang akan ditanam. Irma mengatakan, pihaknya telah memaksimalkan seluruh potensi dan sumber daya yang ada untuk mengimplementasikan semua kebijakan yang diputuskan pemegang saham.

Beberapa poin yang disampaikan Irma antara lain, bahwa saat ini pihaknya sudah mulai melakukan panen tebu seluas lebih dari 18 ribu hektare di dua unit kerja, yakni di Cinta Manis (Sumsel) dan Bungamayang (Lampung). Berdasarkan taksasi (perkiraan lapangan) pada Bulan Maret 2024, produktivitas tebu di dua unit kerja ini rata-rata 64,6 ton per hektare dengan rendemen 7.0 persen.

“Dari angka takmar (taksasi bulan Maret) kami optimistis tahun ini PT BCN akan memproduksi 1,1—1,3 juta ton tebu siap giling. Dari data itu, kami juga optimistis kinerja tahun 2024 ini kami effort laba di angka Rp65 miliar,” katanya.

Tentang proyeksi Kebun Tebu Giling (KTG) 2024-2025, Irma menyatakan siap mengakselerasi kinerja dengan dukungan pemegang saham. Secara potensi, sumber daya, infrastruktur, dan bahan pendukung, KTG 2024-2025 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun ini.

Beberapa aspek yang disebut Irma antara lain komposisi tanaman tebu antara tanaman baru (PC Plant Cane) dengan ratun (tunas lanjutan) sudah mulai mendekati ideal. Demikian juga dengan infrastruktur, terutama manajemen tata guna air untuk mengantisipasi kekeringan, dua unit kerja PT BCN telah memiliki lebih dari 450 embung penampungan air yang secara normal bisa digunakan untuk mengnyirami tanamam seluas 19 ribu hektare.

“Kami punya hampir 450 embung di dua Unit ini. Dengan demikian, kalau terjadi kekeringan ekstrem bisa diantisipasi. Demikian juga dengan dukungan BoD PTPN I dan pemegang saham yang terus mencukupi semua kebutuhan budidaya sehingga bisa sesuai SOP dan mengikuti kultur teknisnya. Kami sangat optimistis tahun depan akan lebih baik,” kata dia.

Hal senada disampaikan Wiyoso saat menyampaikan sambutannya. SEVP Operation Regional 7 ini mengatakan, secara kebutuhan dua kebun tebu yang dikelola BCN saat ini sudah jauh lebih baik ketimbang beberapa tahun sebelumnya. Soal kecukupan pupuk, misalnya, dia menyebut jumlah pupuk yang diaplikasikan tahun 2024 ini volumenya dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Demikian juga dengan infrastruktur lain seperti alat berat, mekanisasi panen, sarana pendukung produksi, sudah sangat memadai untuk segera mencetak prestasi.

“Saya optimistis tahun depan dengan lebih banyak PC (tanaman baru) dan dengan perawatan yang lebih baik, pemupukan, dan disiplin SOP, tahun depan kita akan lebih baik,” kata dia.

Kaitannya dengan mandat Pemerintah kepada PTPN dalam rangka swasembada gula, Teddy Yunirman Danas menyatakan sangat optimistis PTPN I mampu menjawab dengan produksi dan produktivitas terbaik. Selain memaksimalkan kinerja semua kebun tebu yang ada, pihaknya juga terus melakukan upaya perluasan dan strategi-strategi lain untuk mewujudkan swasembada.

“Terkait Perpres 40, PTPN I dengan 16 kebun tebu yang ada di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi berupaya maksimal untuk menjawab dengan berbagai strategi. Yang paling realistis dan domain itu ada pada kita, yaitu intensifikasi. Kita maksimalkan produksi dan produktivitas dengan memperbaiki tata budi daya tebu mulai dari pengolahan tanah, bibit yang teruji unggul, kecukupan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman, perawatan, hingga TMA (tebang, muat, angkut),” kata dia.

Teddy menyebutkan, pelaksanaan tata kelola budidaya yang sesuai SOP dan kultur teknis tidak terlalu sulit untuk dilaksanakan. Namun, masalah yang ada pada tenaga kerja kita saat ini adalah konsistensi dan kedisiplinan dalam menjaga dan merawat tanaman secara ketat.

“Saya ingatkan kembali tentang disiplin SOP. Kita biasa dan sering menanam dengan baik dan standar yang tinggi, tetapi dalam perawatannya tidak konsisten. Ini dibutuhkan standar disiplin yang tinggi,” kata dia.

Secara teknis, PTPN I sebagai entitas pengambil kebijakan terus mendorong dan mendukung semua kebutuhan budi daya. Dari aspek pembiayaan, kecukupan sarana dan prasarana, hingga hal-hal non teknis yang berpotensi harus diselesaikan.

Lepas tengah hari, rombongan pejabat utama itu berpindah ke PG Cinta Manis untuk mengikuti seremoni Buka Giling 2024. Direktur Operasional PT SGN Dodik Ristiawan dalam sambutannya sangat mengapresiasi dukungan PTPN I dan PT BCN sebagai pemasok utama tebu yang akan digiling tahun ini. Ia berjanji akan menjalin komunikasi untuk merancang kerja sama yang saling menguatkan dan saling menguntungkan.

“Semua upaya kita adalah untuk kepentingan bersama. Perusahaan mendapat benefit, masyarakat yang bekerja yang jumlahnya ribuan mendapat manfaat ekonomi, dan kita memberi sumbangsih kepada kemaslahatan negara melalui swasembada gula,” kata dia. (*)






Editor: Agus Setyawan





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos