MOMENTUM, Bandarlampung--Pasca mendapatkan surat instruksi dari DPP Partai Golkar, bakal calon gubernur Lampung dari Arinal Djunaidi akan fokus menentukan bakal calon wakil gubernur yang akan mendampinginya di pilgub mendatang.

Hal itu disampaikan Arinal usai menunjukan isi surat instruksi dari DPP Golkar sebagai bentuk langkah pasti pencalonannya.

"Saya diberikan waktu sampai 16 Agustus 2024 untuk menentukan wakil. Jadi, saya mengundang peluang-peluang yang bisa menjadi mitra (wakil). Karena tidak mudah untuk mencari itu," kata Arinal Djunaidi, Jumat (5-7-2024).

"Kalau bisa saya akan cari yang lebih pintar dari saya," imbuhnya berujar.

Baca Juga: Ini Isi Surat dari Golkar untuk Arinal Djunaidi

Ia menyebut, waktu yang diberikan DPP akan dimanfaatkan dengan pendekatan yang maksimal. "Tentunya pendekatan ini akan saya lakukan dengan fokus dan matang," kata dia.

Arinal juga menyampaikan kriteria sosok calon wakil yang bakal mendampingi. Meskipun ia belum menyebutkan spesifik siapa sosok yang saat ini sedang intens berkomunikasi dengannya.

"Ya, yang penting itu sangat paham dengan pemerintahan, paham etika dan pengalaman. Mudah-mudahan 16 Agustus sudah kita sampaikan ke DPP," jelasnya.

Gubernur Lampung periode 2019-2024 itu menuturkan, kesuksesan memimpin daerah harus ada kesamaan pandangan pemimpinnya. Lebih-lebih sikap, prilaku memiliki profesionalitas yang sama.

"Artinya, kalau mau sukses gubernur dan wakil gubernur itu tidak ada beda. Sikap, prilaku itu profesionalnya sama. Biasanya ada kemampuan yang berbeda itu bisa timbul rasa tidak saling percaya," tuturnya.

Arinal juga menyampaikan, saat ini ia telah berkomunikasi dengan partai politik di Lampung. Setidaknya ada enam parpol yang telah intens komunikasi.

"Ada beberapa parpol selain Golkar yang kita juga terus berkomunikasi. Saat ini Golkar telah memberikan surat instruksi kepada saya. Maka, tunggu dalam waktu dekat ini kabar baik dari parpol lainnya," bebernya.

Terakhir, Arinal mengatakan surat yang diberikan oleh DPP tersebut dikeluarkan sekali dan hanya kepada satu calon di setiap daerah. (***)