Anomali PKB di Pilkada Lamtim

img
Kantor DPW PKB Lampung. Foto: Ikhsan

MOMENTUM, Bandarlampung--Beberapa waktu belakangan, pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Lampung Timur semakin menarik untuk dibahas.

Mulai dari pasangan petahana bupati dan wakil bupati pecah kongsi, hingga perebutan tiket rekomendasi di satu partai.

Diketahui, saat ini Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo dan Wakil Bupati Azwar Hadi sama-sama mencalonkan diri sebagai bakal calon bupati.

Namun, persaingan antara dua partai politik rasanya sudah biasa. Sedangkan, persaingan dalam satu partai konon terdengar sengau. Tapi, bisa saja karena di partai itu banyak kader potensial yang punya kelayakan sama.

Seperti halnya di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lampung. Setidaknya ada tiga kader yang ingin bergelut di gelanggang yang sama, Lampung Timur.

Ketiga calon tersebut yakni Petahana Bupati yang juga Ketua DPC PKB Lampung Timur Dawam Raharjo, kemudian Anggota DPR RI Ela Siti Nuryamah dan Wakil Ketua PKB Lampung Noverisman Subing.

Hingga saat ini, dimungkinkan rekomendasi PKB akan diberikan kepada Ela. Karena, beberapa waktu ini, Ela sudah sibuk sosialisasi sebagai calon bupati dan digandeng langsung oleh Ketua DPW PKB Chusnunia Chalim alias Nunik. Sementara Dawam, seperti diabaikan.

Pengamat politik sekaligus akademisi Universitas Lampung, Bendi Juantara mengatakan di tubuh PKB sejatinya terjadi anomali (istilah umum yang merujuk kepada keadaan penyimpangan atau keanehan yang terjadi atau tidak seperti biasanya).

"Selama beberapa bulan terakhir sejatinya dinamika politik di Lamtim menjelang pilkada semakin menarik. Sebenarnya terjadi anomali khususnya di PKB," kata Bendi, kepada harianmomentum.com, Senin (15-7-2024).

Dia memaparkan, pertama dalam kontestasi Pileg 2024 PKB menjadi partai terbanyak meraih kursi di DPRD Lamtim.

"Tentu ini berarti mengeser dominasi PDI perjuangan yang selalu menang di Lampung Timur dalam beberapa pileg. Dengan mendapat kursi terbanyak jelas ini suatu prestasi bagi PKB apalagi dalam konteks tersebut PKB dipimpin oleh Dawam sebagai ketua DPC sekaligus juga Bupati Lampung Timur," paparnya.

Namun, Bendi melanjutkan, dalam kontestasi Pilkada yang akan datang justru manuver PKB membuka keran bagi kader lain selain Dawam.

"Misal Noverisman Subing, hingga Ela Siti Nuryamah. Bahkan Nunik juga ikut turun langsung mendampingi kandidat tersebut (Ela) dalam komunikasi politik dengan parpol lain. Ini jelas jadi pertanyaan besar," sebutnya.

"Ada apa dengan Nunik, PKB dan Dawam," ujarnya.

Dalam konteks tersebut tentu fenomena ini akan menjadi perhatian publik.

Dosen Fisip Unila itu menyampaikan, bisa saja dinamika politik PKB saat ini juga menimbang dan berpengaruh pada peta Pilgub, karena Lamtim adalah salah satu daerah dengan potensial voters (pemilih) yang tinggi.

"Jadi PKB harus berhati-hati dalam mengambil langkah dalam kalkulasi, komunikasi politik tidak hanya dibangun pada ranah elit partai saja untuk pembentukan koalisi pilkada. Tapi juga komunikasi dibangun dengan masyarakat Lamtim," tuturnya.

"Jangan sampai keputusan atau langkah yang diambil PKB justru mendapat respon negatif oleh pemilih. Dan justru jadi poin lebih bagi rivalitas kandidat lain," tambahnya.

Menurutnya, semua partai pasti ada dinamika internal antar person to person (kader). Terlebih, kata dia, dinamika internal tidak selalu bersifat negatif tapi justru dapat menguatkan konsolidasi internal partai.

"Dalam konteks ini, tidak hanya Dawam dalam bursa cabup dari PKB. Tapi yang jadi pertanyaan apa yang menjadikan motif seorang petahana sekaligus ketua DPC PKB justru tidak mendapatkan perhatian khusus, apalagi PKB mendapatkan suara terbanyak di Lampung Timur," pungkasnya.

Menanggapi hal ini, salah satu kandidat bakal calon bupati Lampung Timur dari PKB Noverisman Subing mengaku dia optimis bakal mendapatkan rekomendasi dari partai yang dinahkodai Muhaimin Iskandar itu.

"Jangan kaget kalau rekomendasi PKB itu untuk saya," ujar Noverisman.

Tapi, dia menyebut, apabila PKB sudah memutuskan kadernya untuk maju, maka sebagai kader diharuskan untuk mendukung keputusan partai.

Sebagaimana diketahui, hingga saat ini PKB belum mengeluarkan rekomendasi untuk siapapun maju di Pilkada Lampung Timur.

"Jadi, Dawam masih mencari, begitu juga dengan saya dan Ela. Tapi Ela sepertinya lebih besar karena terus bergandengan dengan Ketua DPW PKB," kata dia.

Dia mengungkap, saat ini belum ada kepastian. Karena siapa yang akan diusung oleh PKB baru akan jelas setelah dikeluarkan fotmulir B1KWK.

"Kalau form B1KWK sudah keluar, baru sudah pasti," jelasnya.

Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Ela Siti Nuryamah masih belom merespon. Begitu juga Dawam Rahardjo. (**)






Editor: Agus Setyawan





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos