MOMENTUM, Bandar Lampung--Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan internasionalisasi melalui berbagai upaya, salah satunya dengan mengembangkan kurikulum berbasis hasil (Outcome-Based Education/OBE). Dalam rangka mendukung pengembangan OBE, UIN RIL menjalin kerjasama dengan (American Indonesian Exchange Foundation) AMINEF USA melalui Fulbright Specialist Program.
Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof H Wan Jamaluddin Z MAg PhD dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang terjalin dengan AMINEF USA. “Kehadiran Prof Bryan Hall PhD dan Assoc Prof Erica Ferg dari Regis University, Amerika Serikat, merupakan bukti nyata komitmen bersama dalam meningkatkan standar pendidikan secara global,” ujar Rektor di Ruang Teater Lt.2, Jumat (19/07/2024).
Fulbright Specialist Program ini akan fokus pada pengembangan kurikulum OBE di UIN Raden Intan Lampung. Prof Bryan Hall, dengan pengalaman 9 tahun dalam implementasi OBE dan berbagai penghargaan di bidang pendidikan, akan menjadi mentor utama dalam program ini.
“Kami ingin meningkatkan kualitas pendidikan di UIN RIL dan mencapai internasionalisasi,” ungkap Rektor. “Pengembangan kurikulum OBE menjadi salah satu langkah strategis untuk mewujudkan tujuan tersebut. Kami yakin program ini akan memberikan manfaat besar bagi UIN RIL.”
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Prof Wan menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada tim International Office (IO) UIN RIL atas upaya tiada hentinya dalam menghadirkan Fulbright Specialist Program di UIN Raden Intan Lampung.
“Dedikasi mereka (IO) dalam melakukan korespondensi, menyusun proposal, merancang program, dan pada akhirnya mendapatkan hibah dari AMINEF USA sangatlah patut dicontoh. Kerja keras mereka telah memungkinkan kita menyambut Prof. Bryan dan Associate Prof Erica untuk dilibatkan demi kemajuan UIN,” terang Rektor.
Menurutnya, program ini merupakan kesempatan langka dan berharga, yang tidak dapat diakses dengan mudah oleh semua universitas di Indonesia.
Oleh karena itu, Rektor menghimbau kepada seluruh Dekan fakultas di UIN Raden Intan Lampung untuk mendukung penuh inisiatif ini. Ia juga mendorong Ketua LPM, Wakil Dekan Bidang Akademik, dan Ketua Program Studi untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk menimba ilmu, berkonsultasi, dan mengevaluasi kurikulum Outcome-Based Education (OBE) kita. “Hal ini tentunya akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan berkelanjutan kualitas pendidikan dan standar pengajaran di universitas tercinta kita,” tandas Rektor.
Rektor berharap program ini dapat menjadi platform untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman, serta menghasilkan ide-ide inovatif dalam pengembangan kurikulum OBE di UIN Raden Intan Lampung.
Kepala International Office UIN Raden Intan Lampung, Bambang Budi Wiranto PhD menjelaskan bahwa UIN RIL terpilih sebagai salah satu dari 10 proyek yang didanai AMINEF USA setelah melalui proses seleksi yang ketat. “Kami bersyukur atas kesempatan ini dan siap memanfaatkannya sebaik mungkin untuk pengembangan OBE di UIN RIL,” ujar Bambang.
Prof Bryan Hall mengaku senang dapat berbagi pengalamannya di UIN Raden Intan Lampung. Ia akan berada di UIN RIL mulai 18 Juli hingga 15 Agustus 2024. “Saya siap membantu UIN RIL dalam mencapai tujuannya,yakni internasionalisasi,” ujarnya. “Saya yakin bahwa OBE dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di sini.”
Turut hadir Wakil Rektor, Senat, Ketua Lembaga, Dekan dan Wakil Dekan, Wakil Direktur Pascasarjana, Kabag/Koordinator, beserta jajaran pimpinan lainnya.
Sebagai informasi, Program Fulbright Specialist dari AMINEF ini memberi kesempatan bagi institusi Indonesia untuk mendatangkan dosen atau ahli dari Amerika Serikat guna berbagi keahliannya melalui bermacam kegiatan. Kegiatan itu termasuk: pengembangan kurikulum dan dosen; perencanaan program; pemberian kuliah umum, dan sebagainya. Program Fulbright Specialist dibiayai oleh Kementerian Luar Negeri AS (US Department of State) dan dikelola oleh World Learning di AS dan oleh AMINEF, sebagai komisi dwibangsa Fulbright, di Indonesia.(**)
Editor: Agus Setyawan