MOMENTUM, Pringsewu--Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung menyosialisasikan Program Komunitas untuk Iklim (ProKlim), di Kabupaten Pringsewu, Senin (29-7-2024).

Agenda yang berlangsung di  Aula TPS3R Pekon (Desa) Sidoharjo itu, diikuti puluhan peserta dari pihak jajaran Dinas Lingkungan Hidup Pringsewu, para camat dan kepala pekon serta pengelola TPST dan TPS3R di kabupaten setempat.

Staf Ahli Bupati Pringsewu Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Hipni saat membuka sosialisasi tersebut mengatakan, ProKlim merupakan salah satu strategi pemerintah untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan terhadap penguatan kapasitas adaptasi dan penurunan emisi gas rumah kaca.

"Ini merupakan bentuk aksi nyata mendukung upaya pengendalian perubahan iklim global dan mengurangi resiko bencana yang akan terjadi," kata Hipni mewakili Penjabat Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan. 

Melalui Proklim, pemerintah mengajak semua individu masyarakat untuk bersama-sama menjadi pelopor dan penggerak gaya hidup bersih dan sehat di lingkungan masing-masing.

Kabid Tata Lingkungan DLH Provinsi Lampung Dwi Tyastuti AN mengatakan, sosialisasi tersebut bertujuan mendorong berbagai kelompok komunitas masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam melakukan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat tapak.

"Pada telah 2023 telah teregistrasi 68 Kampung Iklim yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Sampai Juni 2024, teregistrasi 192 Kampung Iklim di 15 kabupaten/kota. Sehingga sampai Juni 2024, Provinsi Lampung telah mendaftarkan 260 Kampung Iklim ke SRN-PPI," kata Dwi Tyastuti mewakili Kepala DLH Provinsi Lampung Emilia Kusumawati.

Menurut dia, beberapa Kampung Iklim di Provinsi Lampung sudah mendapat predikat ProKlim Utama, salah satnya adalah Kampung Kabarti, di Kelurahan Panjang Utara, Kota Bandarlampung.

Kemudian di Kabupaten Tanggamus, Kampung yang telah mendapat predikat ProKlim Utama: Pekon  Gisting Atas, Gisting Bawah, Campang, Tegalbinangun dan Pekon Ngarip. (**)