MOMENTUM, Bandarlampung-- Langkah Partai Nasional Demokrat (Nasdem) merekomendasikan Rahmat Mirzani Djausal sebagai calon gubernur, membuat peta politik di Lampung berubah.
Bakal calon gubernur yang tadinya diprediksi bakal ada tiga pasangan, kini bakal berubah menjadi dua. Sebab, Herman HN yang awalnya bakal maju terpaksa mengubur harapannya.
Terlebih, partai yang dia ketua justru merekomendasikan bakal calon lain. Tak ayal, Mirza bagai di atas angin untuk berselancar sebagai calon gubernur Lampung dan telah memenuhi ambang batas minimal 20 persen sebagai syarat pencalonan.
Akademisi Universitas Muhammadiyah Lampung Candrawansah mengatakan, usai Nasdem merekomendasikan Mirza jadi calon gubernur, peta Pilgub berubah. Menurutnya akan ada dua kemungkinan rivalitas pencalonan.
"Memang ada dua kemungkinan yang akan terjadi, pertama head to head antara Mirza versus Arinal. Kemungkinan kedua, Mirza melawan kotak kosong," kata Candrawasah kepada harianmomentum.com, Minggu (4-8-2024).
Sedangkan, untuk calon wakil masih dinamis. "Memang masih sangat dinamis untuk wakil, bisa Mirza-Umar Amad atau Sutono atau bisa juga Mirza-Jihan," jelasnya.
"Untuk Arinal bisa berduet dengan Mufti Salim apabila memang PKS berkoalisi dengan Golkar," timpalnya.
Dia menerangkan, secara matematis Mirza sudah didukung oleh Gerindra, PKB, PDIP dan Nasdem. "Walaupun belum secara formal mendapatkan form B.1.KWK sebagai rekomendasi dalam PKPU 8 Tahun 2024 tentang Pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota," terangnya.
Candra menuturkan, hingga saat ini partai yang belum mendeklarasikan akan mengusung calon hanya PKS, PAN dan Demokrat. Sedangkan Golkar masih akan mengusung Arinal Junaidi.
"Menurut saya prediksinya kemungkinan PAN tidak akan lama lagi akan mendukung Mirza dan diikuti oleh Demokrat. Tinggal PKS yang belum ada tanda-tanda akan berlabuh ke siapa dalam pemilihan gubernur Lampung ini," sebutnya.
Secara kalkulasi, lanjut dia, apabila PKS juga mengusung Mirza, maka Golkar tidak ada koalisi lagi sehingga kemungkinan akan ada kotak kosong.
"Arah ke Mirza melawan kotak kosong ada, kecuali memang Golkar bisa meyakinkan PKS. Tapi PKS bakal minta calon wakil gubernur menemani Arinal. Ini prediksi saya," kata dia.
Soal Herman, akan sulit meyakinkan partai lain untuk mendapat rekomendasi. "Langkah Herman saya rasa sulit. Bagaimana dia mau meyakinkan partai lain, jika partainya sendiri tidak mendukung dia," pungkasnya.
Sayang, hingga berita ini diturunkan Momentum belum berhasil mengonfirmasi Herman HN atau pengurus DPW Partai Nasdem Lampung.
Sementara, Sekretaris Golkar Lampung Ismet Roni menyebut, dinamika Pilgub Lampung 2024 tidak akan diwarnai kotak kosong.
"Saya belum melihat ya, karena selain Rahmat Mirzani Djausal, ada ketua DPD Golkar Lampung yang juga incumbent yang bakal maju di Pilgub 2024," kata Ismet.
Dia menjelaskan, hingga saat ini rekomendasi Partai Golkar masih diberikan kepada Arinal Djunaidi.
Karenanya, ia tidak ingin berspekulasi mengenai kemungkinan kotak kosong dalam Pilgub Lampung
"Saya gak berandai-andai dan saya tidak mau berspekulasi kalau Pilgub Lampung lawan kotak kosong," ujarnya.
Ia mengungkap, bahwa Arinal Djunaidi telah melakukan komunikasi dengan partai-partai lain, seperti PAN, PKS, dan Demokrat.
"Pak Arinal sudah komunikasi dengan PAN, PKS, dan Demokrat. Untuk saat ini kita tunggu saja karena masih ada waktu," tegasnya.
Ismet menyampaikan, kesiapan Partai Golkar untuk menghadapi Pilkada serentak pada 27 November 2024. "Golkar sudah siap. Kami berpengalaman dalam hal ini, jadi tidak ada masalah terkait persiapan," ungkapnya.
"Saya pastikan bahwa kami belum berpikir mengenai kotak kosong karena masih banyak partai yang belum memberikan rekomendasi," tutupnya.
Diketahui, Partai Nasdem memberikan rekomendasi ke Rahmat Mirzani Djausal sebagai Calon Gubernur Lampung.
Surat itu diberikan kepada Mirza--sapaannya--pada Kamis, (1-8-2024) di Nasdem Tower, Jakarta. Tentu menjadikan Nasdem sebagai partai pertama di luar Gerindra yang mendukung Rahmat Mirzani di Pilgub Lampung.
"Iya sebagai calon gubernur," kata Mirza kepada harianmomentum.com.
Mirza mengapresiasi langkah ini dan bahkan sempat mendapat nasehat langsung dari Ketua Umum Surya Paloh agar bisa menjadi pemimpin yang baik di masa depan.
"Bang Surya Paloh mengatakan kepada saya bahwa beliau mendukung saya dengan lillahi taala. Ini adalah bukti nyata bahwa Partai Nasdem menerapkan politik anti mahar dalam Pilkada. Saya sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan," bebernya.
Ketua DPD Partai Gerindra Lampung ini juga menekankan pentingnya peran Partai Nasdem dalam pembangunan Provinsi Lampung. "Nasdem adalah partai yang sudah banyak melakukan kontribusi dalam perjalanan politik dan pembangunan di Provinsi Lampung. Saya yakin, ditambah lagi banyak kader-kader muda di Nasdem yang bisa membantu perjuangan kami ke depan," ungkapnya.
Ia memohon doa restu dari seluruh masyarakat Lampung. "Amanah besar ini adalah tanggung jawab yang sangat berat, namun dengan dukungan dan doa dari semua pihak, insya Allah saya dapat menjalankannya dengan baik. Saya berkomitmen untuk bekerja keras dan berjuang demi kesejahteraan masyarakat Lampung," ucapnya.(ikh/ap)
Editor: Agus Setyawan