Pilgub Lampung, Arinal dan Mirza Dinilai Sama Kuat

img
Pengamat politik, Candrawansah.

MOMENTUM, Bandarlampung—Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2024 sebentar lagi digelar. Hingga masa pendaftaran pencalonan di KPU resmi ditutup, hanya ada dua pasangan yang dipastikan bertarung. 

Pertama, poros mega koalisi Rahmat Mirzani Djausal--Jihan Nurlela, adik kandung Chusnunia alias Nunik.

Pasangan ini diusung tujuh partai parlemen, Gerindra, PKB, PKS, PAN, Partai Demokrat, Partai Nasdem dah Partai Golkar. Kemudian lima partai non parlemen, PSI, Gelora, Buruh, Ummat dan Prima.

Sementara, poros kedua ada mantan Gubernur Lampung 2019-2024 Arinal Djunaidi yang dipinang partai tunggal PDIP. Arinal berpasangan dengan Sekretaris DPD PDIP Lampung, Sutono.

"Persaingan kekuatan besar pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah sudah selesai untuk menjadi bakal calon ketika di tanggal 29 Agustus 2024 ditutupnya pendaftaran calon. Tapi, kedepan persaingan akan lebih sengit antara dua poros calon," kata Pengamat politik yang juga Akademisi Universitas Muhammadiyah Lampung (UML) Candrawansah, Rabu (4-9-2024). 

Candra menyampaikan, pada Pilgub kali ini persaingan kedua poros akan sangat sengit. Itu dilihat dari elektabilitas masing-masing kandidat.

"Menurut pendapat saya, terkait dengan pasangan Mirza-Jihan pasti sudah sangat siap berkompetisi dengan incumbent dikarenakan dari awal sudah fix Mirza-Jihan akan mencalonkan diri dan sudah bersosialisasi di tengah masyarakat," jelasnya.

Terlebih, Partai yang Mirza pimpin juga sudah berstatement di awal akan mengusung Ketua DPD Gerindra tersebut. 

"Sedangkan pasangan Arinal-Sutono baru-baru ini ada kepastian untuk bisa mencalonkan dikarenakan adanya Putusan MK Nomor 60/PUU/XII/2024. PDIP diuntungkan untuk tidak berkoalisi langsung bisa mengusung pasangan calon," terangnya.

Kembali ia menegaskan, persaingan Pilgub kalin ini akan sangat ketat.

"Dari pandangan saya bahwa persaingannya sangat ketat dikarenakan Mirza-Jihan diuntungkan oleh koalisi gendut partai politik dan Arinal-Sutono diuntungkan karena Arinal merupakan petahana," lugasnya.

Ia menyebut, walaupun hanya satu partai yang mengusung Arinal-Sutono, namun poros ini diuntungkan dengan Arinal yang pernah memimpin Lampung selama lima tahun.

"Jelas incumbent sedikit banyak mempunyai jejaring sampai bawah karena pernah menjadi kepala daerah dan terpasti popularitas dan elektabilitas sudah teruji ketika tahun 2019 sebelumnya," sebutnya.

Sedangkan Mirza-Jihan, dengan koalisi gendut dan lebih dulu bisa bersosialisasi tentunya tidak diragukan kembali popularitas sehingga tentu persaingan keduanya sangat ketat. 

"Terakhir memang menurut saya dikarenakan peluang sama besar maka, faktor struktur partai yang memang bekerja dengan solid, pendanaan yang cukup bagi calon dalam penggerakan struktur pemenang dan turunnya calon itu sendiri di tengah masyarakat sebagai pembeda dan menjadi calon pemenang," tuturnya.

"Tentu, visi-misi kedua poros itu juga nantinya bisa diadu dan masyarakat akan jeli untuk menilai mana yang lebih layak memimpin Lampung kedepan. Kalau dari segi pendanaan saya rasa keduanya punya modal," tutupnya. (ikh/ap)






Editor: Agus Setyawan





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos