MOMENTUM, Bandarlampung--Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Lampung memberikan kompensasi kepada kader yang belum berhasil memenangkan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Kompensasi itu diambil dari pendapatan anggota legislatif terpilih yang dipotong 10 persen.
Hal itu diungkapkan Midi Iswanto mewakili Ketua DPD Demokrat Lampung Edi Irawan Arief saat konsolidasi dan silaturahmi politik yang digelar pada, Minggu (15-9-2024).
Midi mengatakan, Partai Demokrat membuat terobosan baru dengan memberikan kompensasi bagi caleg yang belum berhasil terpilih.
"Pada periode sebelumnya, rencana ini sempat ada namun tidak terealisasi. Kali ini, komitmen tersebut akan dilaksanakan," jelasnya.
Kompensasi tersebut, menurut Midi, diambil dari pendapatan anggota dewan yang terpilih.
Caleg yang tidak terpilih diminta untuk berkoordinasi dengan Bendahara DPD Demokrat Lampung Yozi Rizal.
Ia menyampaikan, bahwa pembagian kompensasi akan dikelola oleh masing-masing DPC, agar proses berjalan lancar tanpa menimbulkan kegaduhan.
"Kompensasi ini telah diatur dalam Peraturan Organisasi (PO) bagi caleg yang belum berhasil. Kompensasi ini bukan dilihat besarnya, tapi ini dalam rangka penguatan organisasi agar silaturahmi terjaga dan persiapan pileg 2029 yang akan datang," ujar Midi.
Midi menjelaskan, besaran kompensasi itu adalah sepuluh persen dari gaji bersih anggota dewan setelah dipotong pajak maupun iuran Fraksi, namun dirinya belum mau mengungkap jumlah iuran Fraksi tersebut.
Terkait dengan kompetensasi sepuluh persen itu kata Midi, tentunya secara nominal akan berbeda baik di tingkat DPR RI, DPRD Provinsi maupun Kabupaten/Kota, dikarenakan gaji dan potongan pajak anggota dewan tiap wilayah juga berbeda.
"Soal itunganya itu sudah disepakati sepuluh persen dari gaji yang sudah dipotong pajak, sudah dipotong iuran Fraksi. Karena berbeda beda sepuluh persen dari kabupaten/kota maupun provinsi," jelasnya.
Iuran sebesar sepuluh persen itu kata Midi, akan dipotong dari gaji bersih tiap bulan. Namun, untuk mekanisme teknis diserahkan kepada masing-masing DPC Kabupaten/Kota.
"Dipotong tiap bulan, soal akan dibayar pertiga bulan, enam bulan, itu kebijakan DPC masing-masing jadi ini dikelola oleh partai," terangnya.
Terkait Pemilu 2024, Midi menyebut pemilu kali ini sebagai pemilu yang penuh tantangan. Ia menyoroti perbedaan margin perolehan suara yang jauh lebih besar dibandingkan pemilu sebelumnya, yang kini bisa mencapai hingga 70 persen.
"Ini fenomena yang dialami oleh semua partai, dan harus menjadi perhatian kita untuk menghadapi pemilu selanjutnya," katanya.
Untuk persiapan Pemilu 2029, ia menekankan pentingnya memperkuat struktur organisasi partai dari tingkat DPC, PAC, hingga ranting.
"Jika organisasi partai kuat, peluang untuk menang di pemilu mendatang akan semakin besar," tandasnya.
Midi juga meminta agar anggota dewan terpilih selalu berkoordinasi dengan pengurus di tingkat bawah untuk memastikan mesin partai terus bergerak optimal dalam menjalankan program. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya