MOMENTUM, Bandarlampung--- Sebagai perusahaan dengan jenis pekerjaan banyak memanfaatkan tenaga manusia, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 7 menjadi salah satu penyumbang darah paling konsisten di Provinsi Lampung. Setiap tiga bulan, puluhan kantong darah disumbangkan secara sukarela oleh karyawan melalui kegiatan donor darah massal.
"Dalam catatan kami, PTPN VII (sekarang PTPN I Regional 7) ini yang paling konsisten. Setiap tiga bulan kami rutin melakukan pengambilan darah di sini. Jumlahnya juga tergolong banyak dibandingkan yang lain. Mungkin karena di sini perusahaan yang padat karya, ya. Jadi, karyawannya banyak," kata Ferli Fernando, salah satu paramedis PMI UPTD Bandar Lampung di sela agenda donor darah PTPN I Regional 7 di Gedung Kolaboratif Kantor Regional 7, Bandarlampung, Rabu 20 November 2024.
Sementara Kepala Bagian Sekretariat dan Hukum PTPN I Regional 7 Jumiyati , mengatakan, donor darah ini dapat memberikan manfaat signifikan bagi mereka yang membutuhkan, sekaligus merayakan semangat kebersamaan dan kepedulian di antara karyawan dan masyarakat sekitar.
“Donor darah merupakan bentuk kontribusi yang sangat berarti dalam mendukung keberlanjutan kehidupan. Kegiatan ini juga sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian yang menjadi landasan perusahaan kami,” ujar, Jumiati.
Ia menilai, donor darah memiliki dampak positif yang luar biasa pada masyarakat. Satu kantong darah yang didonorkan dapat menyelamatkan hingga tiga nyawa.
“Melalui kegiatan ini, kita dapat bersama-sama berbagi berkah dan memberikan harapan kepada mereka yang membutuhkan,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, PTPN I Regional 7 berhasil mengumpulkan 58 kantong darah dari 63 orang pendonor. Ada 5 pendonor yang masih belum bisa ikut donor setelah menjelani beberapa pemeriksaan, diantaranya pemeriksaan tekanan darah dan HB.
“Kegiatan ini merupakan kepedulian PTPN I Regional 7 terhadap sesama. Apalagi hingga saat ini kebutuhan darah untuk pasien rumah sakit di Bandar Lampung masih kurang. Jadi, akan kita dukung terus,” katanya. (**)
Editor: Muhammad Furqon