MOMENTUM, Jakarta -- Kabupaten Tulangbawang arat atau Tubaba memperoleh penghargaan Peduli HAM 2024. Penghargaan diserahkan pada Peringatan 76 Tahun Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa 10 Desember 2024.
Penjabat (Pj) Bupati Tulangbawang Barat (Tubaba) Muhammad Firsada mengatakan, penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas upaya dan kerja keras Kabupaten Tubaba dalam mewujudkan penghormatan, perlindungan, pemenuhan, penegakan, dan pemajuan Hak Asasi Manusia (P5HAM).
Menurut Firsada, penghargaan yang diterima adalah hasil kerja bersama seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah.
"Kami berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan yang berbasis pada HAM yang inklusif, memastikan setiap warga negara dapat menikmati hak-hak dasar mereka,” katanya dalam rilis Humas Kominfo Tubaba, Kamis 12 Desember 2024.
Prestasi ini tidak hanya menunjukkan komitmen Kabupaten Tubaba terhadap HAM, tetapi juga menggambarkan keberhasilan berbagai program dan inisiatif yang telah dilaksanakan, baik dalam pendidikan, kesehatan, maupun kesejahteraan sosial.
Dengan perolehan predikat Peduli HAM tersebut, Kabupaten Tubaba telah menunjukkan bahwa pembangunan dan perhatian terhadap HAM dapat berjalan seiringan, menciptakan lingkungan yang lebih adil dan sejahtera bagi semua.
“Ke depan, kami akan terus berupaya untuk memperkuat penerapan nilai-nilai HAM di semua sektor demi masa depan yang lebih baik untuk seluruh masyarakat Tulangbawang Barat,” katanya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam menjaga dan memajukan HAM khususnya di daerah yang berjuluk Bumi Ragem Sai Mangi Wawai.
“Mari kita jaga dan tingkatkan kesadaran akan pentingnya HAM, agar Kabupaten Tulang Bawang Barat bisa menjadi teladan dalam penerapan HAM di tingkat nasional,” pungkasnya.
Sementara dalam peringatan tersebut, Menteri HAM, Natalius Pigai, dalam sambutannya menegaskan keseriusan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam menangani isu HAM.
Salah satu langkah besar yang dilakukan adalah pembentukan Kementerian HAM melalui Keputusan Presiden Nomor 156 Tahun 2024.
Menurut Pigai, “Ini merupakan legacy besar dan monumental dari Presiden Prabowo yang akan tercatat dalam sejarah Republik Indonesia."
Sedangkan, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, mengingatkan pentingnya fokus pada masa depan dalam menyelesaikan persoalan HAM.
“Jangan terperangkap masa lalu, kita harus melihat ke depan soal permasalahan hak asasi manusia (HAM),” ujarnya.
Dalam peringatan Hari HAM Sedunia ini, Yuzril mengharapkan dapat menggugah kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya isu-isu HAM yang menjadi agenda prioritas pemerintahan saat ini.
“Semoga peringatan malam ini menggugah kesadaran kita bersama akan pentingnya persoalan-persoalan HAM yang menjadi agenda pemerintah baru sekarang untuk kita majukan di masa depan,” imbuhnya.
Dia juga mejelaskan bahwa perayaan ini mempertegas arah pembangunan HAM di Indonesia melalui 15 program prioritas yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Program tersebut mencakup berbagai aspek, seperti non-diskriminasi, kesetaraan gender, kebebasan beragama, hingga perlindungan kelompok rentan dan reforma agraria.
"Dengan langkah ini, pemerintah berkomitmen mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara yang menghormati dan melindungi HAM menuju Indonesia Emas 2045," tutupnya.
Diketahui, kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Republik Indonesia Yusril Ihza Mahendra, Menteri HAM Natalius Pigai, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia Agus Andrianto, serta Gubernur, Bupati/Walikota Se-Indonesia. (**)
Editor: Muhammad Furqon