MOMENTUM, Bandarlampung--Menilik kembali seluruh agenda pembangunan tahun 2024, Pj. Gubernur Lampung sampaikan apresiasi kepada seluruh mitra strategis atas berbagai capaian pembangunan Provinsi Lampung.
“Didukung semangat kolaborasi kita bersama, indikator makroekonomi Lampung tahun 2024 mengalami penguatan. Pertumbuhan ekonomi meningkat, inflasi terkendali, Indeks Pembangunan Manusia dalam kategori tinggi. Selain itu, pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan pun menurun,” ujar Pj Gubernur Lampung, Samsudin, dalam paparan Refleksi Akhir Tahun 2024 di Mahan Agung, Bandar Lampung (24-12-2024).
Atas berbagai penguatan tersebut, Samsudin berharap seluruh agenda pembangunan tahun 2024 dapat mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk petani.
Menyokong optimisme perekonomian Lampung tahun 2025, Bank Indonesia (BI) akan terus mendukung Pemerintah Provinsi Lampung perkuat transformasi dan stabilitas perekonomian. BI Lampung memprakirakan perekonomian Provinsi Lampung tahun 2024 akan tumbuh pada kisaran 4,3 – 4,7%, dan selanjutnya tumbuh lebih tinggi 4,5 – 5,0% pada tahun 2025.
“Tantangan ketidakpastian global yang kian meningkat perlu kita hadapi dengan sinergi dan inovasi. Kami akan terus menjadi mitra Pemerintah Provinsi Lampung dalam mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan, dalam paparan Outlook Perekonomian Provinsi Lampung 2025.
BI berkomitmen akan terus memperkuat sinergi dan inovasi dengan melaksanakan tiga strategi utama, yaitu peningkatan produktivitas sektor primer, industrialisasi, dan penguatan ekosistem keuangan digital. Dalam pelaksanaan ketiga strategi tersebut, investasi perlu didorong, agar dapat memberikan sumbangan yang lebih besar terhadap perekonomian.
“Transformasi ekonomi Lampung akan memerlukan biaya, sinergi harus diperkuat untuk meningkatkan kontribusi investasi dalam perekonomian Lampung. Forum Investasi Lampung (FOILA) akan memainkan peran penting dalam pelaksanaannya, mendorong investasi pada sektor pertanian, industri pengolahan, dan energi baru-terbarukan di Provinsi Lampung” lanjut Junanto.
Sepanjang tahun 2024, BI bersama Pemerintah Provinsi Lampung telah melaksanakan strategi tersebut dalam beberapa langkah konkret. Dalam memperkuat produktivitas sektor primer, terutama Pertanian, Perkebunan, dan Hortikultura, BI memperluas No. 26/1366/Bdl/Srt/B Good Agricultural Practices (GAP) dengan memfasilitasi mekanisasi dan digitalisasi pertanian padi. Implementasi sistem sensor digital farming dan smart farming juga dilakukan pada demplot komoditas bawang merah dan aneka cabai.
Mendukung industrialisasi, BI memfasilitasi penyediaan sarana produksi dan pemasaran komoditas kopi, efisiensi produksi wastra, dan hilirisasi komoditas pertanian serta peternakan. BI Bersama FOILA juga terus melakukan promosi investasi guna mendukung pengembangan kawasan industri di Pesawaran, Tanggamus, dan Bandar Lampung, melalui penyelenggaraan Lampung Economic and Investment Forum (LEIF) 2024. LEIF 2024 merupakan forum ekonomi dan investasi internasional pertama di Provinsi Lampung.
Dalam pengembangan ekonomi dan keuangan digital, sinergi BI dan Pemerintah Provinsi Lampung terus dilakukan pada sisi supply dan demand. Pada sisi supply, jumlah merchant QRIS terus meningkat, disertai penguatan digitalisasi pada sektor transportasi, digitalisasi bantuan sosial, dan digitalisasi transaksi Pemerintah Daerah. Hal ini juga akan mendukung kemandirian fiskal Pemerintah Daerah di Provinsi Lampung melalui serapan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang lebih baik.
Dari sisi demand, berbagai pendekatan telah dilakukan guna mendorong perluasan pengguna QRIS di Provinsi Lampung melalui penyelenggaraan event kekinian, seperti kuliner dan olahraga yang digemari anak muda.(**)
Editor: Agus Setyawan