Banjir Bandarlampung Akibat Pemkot Abaikan Ruang Terbuka Hijau

img
GMNI Bandarlampung. Foto. Ist.


GMNI Kritik Pemkot yang Abaikan Ruang Terbuka Hijau


MOMENTUM, Bandarlampung -- Ketua DPC GMNI Bandarlampung Ridwan mengatakan banjir di sejumlah lokasi di Bandarlampung pada Jumat, 17 Januari 2025, bukan hanya karena faktor alam. Namun, disebabkan kelalaian pemerintah kota dalam mengelola infrastruktur.

Menurut Ridwan, pembangunan di daerah dataran tinggi Bandarlampung, membuat lahan terbuka hijau semakin terbatas. Akibatnya, saat hujan deras, limpahan air tidak terkendali karena tidak dapat diserap oleh tanah.

Ridwan menyampaikan pentingnya untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap efektivitas program penanganan banjir yang telah berjalan. "Kami juga mempertanyakan terkait alokasi anggaran untuk penanggulangan banjir sudah digunakan secara optimal dan tepat sasaran," ungkapnya.

"Setelah manajemen tanggap darurat, yang harus diperhatikan juga soal pengendalian banjirnya. Apapun harus dilakukan agar banjir ini bisa tidak terulang atau minimal dikurangi," ujarnya.

GMNI Bandarlampung, meminta Walikota Eva Dwiana, untuk menuntaskan normalisasi untuk meminimalisir limpasan air ke permukiman warga, memperbaiki sistem drainase yang tersumbat, serta menambah ruang terbuka hijau yang dapat menyerap air hujan.

Selain itu, Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandarampung diminta merespon cepat dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana banjir.

Menurutnya, cadangan logistik untuk bantuan pada korban bencana alam harus ada. Di sisi lain, mitigasi bencana harus dilakukan untuk mencegah adanya korban jiwa. (**)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos