MOMENTUM, Bandarlampung -- Ketua KPU RI Mochammad Afifudin kini menjadi bagian masyarakat adat Abung Siwo Migo, tepatnya masuk menjadi bagian marga atau Buay Selagai Lampung Timur dengan gelar uan Suttan Pemimpin Negara.
Masuknya Afifudin menjadi bagian masyarakat Buay Selagai itu setelah yang bersangkutan melaksanakan angkon waghey (angkat saudara) dengan Rizqie Guntur Pahlawan Randau yang bergelar Suttan Pengiran Siwo Mergo yang merupakan penyimbang atau tokoh adat tertua di Selagai Nyampir Lampung Timur, Sabtu 10 Mei 2025.
Sebelum para tokoh adat mengumunkan gelar adat kepada Afifudin, yang bersangkutan diwajibkan untuk melakukan igel tari dengan Noverisman Subing gelar Suttan Pengiran Ratu Sebuay Subing dari Bandar Mataram selaku kelamonya.
Ketua KPU RI Mochammad Afifudin (kiri) dan Noverisman Subing. Foto. Ist.
Tari igel itu dilaksanakan beberapa tahap yakni tahap pertama keduanya menari dengan tangan kosong dilanjutkan dengan punduk atau keris, terus mengunakan pedang dan terakhir dengan payan atau tombak. Setelah tari igel selesai baru tokoh adat mengumunkan bahwa Afifudin resmi mendapat gelar adat Tuan Raja Pengatur Negara.
Angkon mewaghey atau angkat saudara pada masyarakat adat Lampung sudah dilakukan sejak zaman dahulu dan dibarengi dengan beberapa sebab atau kriteria, ujar Nover.
Pertama dilakukan mengingat kebaikan diantara keduanya yang tak bisa dihitung dengan uang atau harta benda, kebaikan ini biasanya melebihi saudara sedarah bahkan saudara sekandung.
Kedua biasanya dijalani karena keduanya memiliki ilmu yang tidak bisa dikalahkan satu sama lainnya, ini biasanya dilakukan masyarakat Lampung zaman dahulu dalam rangka memperebutkan suatu wilayah yang diakhiri dengan adu tanding dan keduanya tidak ada yang kalah maupun yang menang, katanya.
Di samping dua alasan itu ada juga alasan lainnya karena sebab memgeluarkan darah diantara keduanya atau satu diantara keduanya, ini biasanya disebabkan perkelahian atau pertikaian yang diakhiri dengan cara berdamai tanpa harus melibatkan aparat penegak hukum dan semua persoalan benar-benar diakhiri secara damai.
Itulah tiga alasan yang menyebabkan seseorang melakukab angkat saudara, ujar Nover salah satu tokoh adat dari Bandar Mataram Buay Subing. (**)
Editor: Muhammad Furqon