MOMENTUM, Lampung--Panitia besar RECAKA Festival Musik Tradisi Indonesia berkumpul dalam ruang kreatif Widya Sasmita pada Jumat (30-5-2025), dalam rangka rapat koordinasi persiapan pelaksanaan RECAKA yang akan berlangsung pada 20–22 Juni mendatang di Stadion TRANSAD Poncowati, Lampung Tengah.
Putra Agung selaku koordinator publikasi RECAKA Festival Musik Tradisi Indonesia menjelaskan, dalam rapat ini seluruh panitia yang terdiri dari perwakilan pemerintah, penari, pemusik tradisional, mahasiswa seni, hingga tim dokumentasi, saling berbagi ide, tugas, dan strategi untuk menyukseskan perhelatan musik tradisi berskala nasional dan internasional ini.
Festival RECAKA tahun ini mengangkat tema "Etno Groove", sebuah pendekatan musikal yang menggabungkan elemen musik tradisi dengan sentuhan kontemporer. Tujuannya adalah menjembatani generasi muda dengan kekayaan warisan budaya Indonesia melalui pendekatan yang segar dan relevan.
“RECAKA ini bukan sekadar pertunjukan musik, tapi ruang dialog budaya. Kita ingin anak muda merasa punya tempat dalam pelestarian seni tradisi. Karena kalau bukan kita, siapa lagi?” ujarnya.
Penanggung jawab RECAKA, Diantori menuturkan, rapat ini juga membahas kesiapan teknis seperti alur panggung, sistem dokumentasi digital, manajemen tamu dari luar daerah dan luar negeri, serta keterlibatan masyarakat lokal di sekitar venue.
Kegiatan RECAKA Festival Musik Tradisi Indonesia kan melibatkan lebih dari 15 kelompok musik dari berbagai daerah, termasuk perwakilan dari Bengkulu, Jambi, Sumatera Barat, hingga partisipan internasional dari Thailand, Australia, dan Singapura.
Gelaran ini juga didukung penuh oleh Direktorat Film, Musik, dan Seni, Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan RI.
“Melalui RECAKA, kita ingin menunjukkan bahwa musik tradisi Indonesia bukan barang masa lalu, melainkan sumber daya kreatif yang sangat berharga untuk masa depan. Kerja kolektif seperti ini adalah bentuk nyata dari gotong royong budaya,” ungkapnya.
Dengan semangat kolaboratif yang kuat dan dukungan lintas sektor, RECAKA 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk memperluas ekosistem seni tradisi yang inklusif, progresif, dan tetap berakar pada kearifan lokal. (**)
Editor: Harian Momentum