Harianmomentum.com - Beredarnya video adu mulut
antara Wakil Wali Kota Bandarlampung Yusuf Khohar dan Kepala Dinas Perumahan
dan Permukiman (Disperkim) setempat Effendi Yunus, mendapat cibiran dari bos
mereka, Herman HN.
Herman HN mengaku salah memilih wakil dan menilai Yusuf
khohar terlalu arogan sikapnya terhadap kepala dinas (kadis) di lingkup
Pemerintah Kota Bandarlampung.
Wali Kota mengaku menindak lanjuti permasalahan itu dengan
memanggil kedua bawahannya itu. Sayang, Yusuf Khohar tidak hadir dan
hanya Effendi Yunus yang datang. “Sudah dipanggil tidak datang. Dia (Yusuf
Kohar,) mungkin benci dengan saya. Kali ini saya salah memilih wakil,” terang
Herman, Kamis (18/1).
Menurut dia, seharusnya sebagai pemimpin, Wakil Wali Kota
Yusuf Kohar mengayomi dan membina jajaran. Bukan justru bersikap arogan dan
nyaris beradu jotos.
“Sebagai pemimpin itu harus membina, harus mengayomi, bukan
justru arogan. Ini pemerintahan bukan swasta semua ada mekanisme dan aturannya,”
kata dia.
Menurut Herman, pemicu keributan para petinggi pemkot itu
karena Yusuf Kohar yang mengaku akan memindahkan Effendi Yunus dari jabatannya
ketika nanti dia menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandar Lampung
menggantikan Herman HN yang cuti karena meingikuti pilgub 2018.
Menurut Herman HN, untuk memindahkan atau mencopot pejabat
pemerintahan ada mekanismenya. Di antaranya, harus ijin atau berkoordinasi
dengan wali kota definitif. Untuk itu, sebelum menjabat Plt wali kota, Herman
HN mengimbau Yusuf Kohar untuk mempelajari dan memahami peraturan
perundang-undangan.
“ASN itu ada aturan. Tidak boleh mindah-mindahkan kalau tidak
ada aturan. Makanya baca undang-undang. Memindahkan itu harus ada kordinasi
dengan walikota definitif,” lanjut Herman HN. (aji)
Editor: Harian Momentum